Sabtu, 19 Maret 2011
VIVAnews -- Anda mungkin terbiasa melihat domain '.com' atau '.org' dalam situs-situs internet. Akan segera bergabung 'sepupu' mereka yang mesum: .xxx.
Jumat, 18 Maret 2011 kemarin, dewan direksi Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICAAN), yang mengawasi sistem penamaan dalam internet, menyetujui pembentukan distrik online 'lampu merah' untuk situs-situs pornografi. Ini adalah antiklimaks dari pertempuran sepanjang satu dekade terkait penamaan itu.
Sebelumnya, kelompok religius menentang penamaan '.xxx' ini. Mereka berpendapat dengan memberikan domain khusus pada situs-situs dewaasa, adalah bentuk legitimasi terhadap isinya, dengan segala kemesumannya.
Sebaliknya para pegiat pornografi kahwatir, dengan memberi domain khusus para konten porno, akan mempermudah pemerintah memblokir situs mereka. Salah satunya, Diane Duke, direktur eksekutif industri hiburan khusus dewasa, Free Speech Coalition dalam pernyataannya menuding ICANN telah melanggar kebebasan berbicara dalam internet.
Sementara para pendukung kebijakan ini menganggap dengan disetujuinya domain .xxx tersebut, telah sesuai dengan prinsip keterbukaan sebagai dampak pertumbuhan internet.
Sementara ide domain .xxx jadi perdebatan filosofis yang panas, untuk perusahaan yang mendaftarkan domain tersebut, itu hanya berarti uang.
ICM Registry dan CEO-nya, Stuart Lawley bersiap mengeruk keuntungan dari domain baru ini. Sebab, perusahaan itu yang akan berwenang mengumpulkan dana dari para pengguna domain .xxx.
Lawley berencana memungut biaya US$60 per tahun bagi siapapun yang berniat menggunakan domain ini. Harga ini jauh lebih besar dari penyedia domain lain yang memungut biaya sekitar Us$10, bahkan kurang. Lawley optimistis bakal menjual 500.000 domain sepanjang musim panas ini. "Ini akan sangat menguntungkan," ujar dia, seperti dimuat AP, Sabtu 19 Maret 2011.
Sebelumnya, CANN telah berulang kali menolak aplikasi Lawley sejak tahun 2000, di bawah tekanan dari kelompok Kristen dan pemerintah yang tidak senang dengan penyebaran pornografi lewat online.
Namun, Lawley membela diri dengan menyatakan, domain khusus ini adalah cara bagi orang tua untuk lebih mudah memblokir akses ke konten tersebut. Juga penyaring web. Sebab, semua konten porno dan mesum akan diberi label jelas, .xxx. (AP)
• VIVAnews
Artikel Yang Berhubungan
- Selebritas Dunia Pengidap Diabetes Tipe 2
- Anak Autis Memiliki Otak Lebih Besar
- Astaga! Ada Payudara Berbobot 25 Kg
- Ukrania Temukan Mikroorganisme Penghancur Sel Kanker
- Ilmuwan: Eropa Akan Tenggelam di Bawah Afrika
- Jepang Minta Gas, RI Fokus Kebutuhan Domestik
- Pemerintah Beli 7% Saham Newmont
- Pusat Gempa 7,4 SR di Lepas Pantai Miyagi, Jepang
- 200 Kisah Terindah Sepanjang Masa dari China
- Sony Ericsson Siapkan Tablet Android di Indonesia?
- Susno Tak Lagi Mengkritik Polri
- Winky Wiryawan 'Lemot' Akibat Kurang Air Putih
- 40 Hari Wafatnya Adjie Massaid, Angelina Menangis
- Hentikan 'Bully' dengan Merah
- Bahrain Krisis Picu Harga Minyak Mentah AS Naik
- Menangkap Momentum Recovery Jepang
- Satgas: 'Saksi Penting' Kasus Gayus Bisa dari Ditjen Pajak
- Psikolog Forensik: Bom Buku Bukan Aksi Teroris, Tapi Vandalisme
- Merangkak Dini Hari, Lalin Jakarta Mulai Mencair
- Pengunjuk rasa Bahrain ditindak
- PDIP: Kiemas 'Clear' dari Kasus Hukum
- RSBI, Konsep Kastanisasi Rawan Korupsi
- Satgas: Selesai, Tak Ada Korupsi!
- Tips Hindari Tas Palsu
0 komentar:
Posting Komentar