Senin, 14 Maret 2011
VIVAnews - Pada 64 tahun yang lalu, Amerika Serikat (AS) dan Filipina menyepakati Perjanjian Pangkalan Militer. Dalam perjanjian itu Filipina menyewakan lahan untuk pembangunan 16 pangkalan atau barak militer AS di sejumlah wilayah, termasuk di Teluk Subic dan kota Olongapo. Perjanjian itu berlaku selama 99 tahun.
Menurut stasiun berita The History Channel, AS membangun dua pangkalan militer di Filipina, sekaligus yang terbesar di luar negeri. Pertama, pangkalan angkatan udara Clarck di kawasan hutan Cubi Point dan basis kekuatan laut di Teluk Subic.
Pangkalan militer itu langsung dimanfaatkan militer AS saat terlibat dalam Perang Korea awal dekade 1950-an. Komandan Operasi Angkatan Laut Laksamana Arthur Radford menilai pangkalan militer di Filipina itu sangat penting bagi kepentingan pertahanan AS di Pasifik Barat Daya.
Namun, pangkalan militer AS di Filipina tidak bisa berlangsung lama. Pada tanggal 15 Juni 1991, Gunung Pinatubo yang letaknya berjarak 32 km dari Teluk Subic meletus dan menimbulkan kerusakan dahsyat di wilayah-wilayah sekitarnya, termasuk semua pangkalan militer AS.
Selain itu, kalangan politisi Filipina menentang keberadaan militer AS di negeri mereka. Pemerintah Filipina dan AS terpaksa mengakhiri perjanjian sewa-menyewa lahan untuk pangkalan militer. Militer Amerika akhirnya meninggalkan Filipina 24 November 1992.
• VIVAnews
Artikel Yang Berhubungan
- Selebritas Dunia Pengidap Diabetes Tipe 2
- Anak Autis Memiliki Otak Lebih Besar
- Astaga! Ada Payudara Berbobot 25 Kg
- Ukrania Temukan Mikroorganisme Penghancur Sel Kanker
- Ilmuwan: Eropa Akan Tenggelam di Bawah Afrika
- Jepang Minta Gas, RI Fokus Kebutuhan Domestik
- Pemerintah Beli 7% Saham Newmont
- Pusat Gempa 7,4 SR di Lepas Pantai Miyagi, Jepang
- Direstui, Domain .xxx untuk Situs Porno
- 200 Kisah Terindah Sepanjang Masa dari China
- Sony Ericsson Siapkan Tablet Android di Indonesia?
- Susno Tak Lagi Mengkritik Polri
- Winky Wiryawan 'Lemot' Akibat Kurang Air Putih
- 40 Hari Wafatnya Adjie Massaid, Angelina Menangis
- Hentikan 'Bully' dengan Merah
- Bahrain Krisis Picu Harga Minyak Mentah AS Naik
- Menangkap Momentum Recovery Jepang
- Satgas: 'Saksi Penting' Kasus Gayus Bisa dari Ditjen Pajak
- Psikolog Forensik: Bom Buku Bukan Aksi Teroris, Tapi Vandalisme
- Merangkak Dini Hari, Lalin Jakarta Mulai Mencair
- Pengunjuk rasa Bahrain ditindak
- PDIP: Kiemas 'Clear' dari Kasus Hukum
- RSBI, Konsep Kastanisasi Rawan Korupsi
- Satgas: Selesai, Tak Ada Korupsi!
- Tips Hindari Tas Palsu
- Indahnya Hamparan Pasir Putih di Pantai Ngurbloat
- Awas, Kurang Tidur Rawan Kanker
- Sst, Musim Semi dengan Tas Tangan Kemilau Warna
- Bersantap Makanan ala Medan di Kesawan Square
- Kopi Bisa Ubah Cara Berpikir
- 7 Cara Agar Vitamin C Efektif Diserap Tubuh
- 200 Kisah Terindah Sepanjang Masa dari China
- Posisi Bercinta Agar Cepat Hamil
- Makin Banyak Notebook Bakal Gunakan Prosesor Grafis
- 3 Jagoan Baru Ponsel HTC Siap Serbu Pasar
- Axis Garap Peluang Komunikasi ke Tanah Suci
- Ini Dia Selebriti Sukses 'Di Balik' Disklesia
- Tips Berlatih Mengerem Sepeda Fixie
- Satgas: Selesai, Tak Ada Korupsi!
- Inilah Sejarah Sepeda Gunung
0 komentar:
Posting Komentar