Senin, 14 Maret 2011
VIVAnews - Gempa bumi dan tsunami dahsyat Jumat pekan lalu - dan kini ancaman radiasi dari bocornya reaktor nuklir - membuat pemerintah Jepang menerapkan langkah ekstrem. Di semua kota yang tidak terkena kerusakan gempa dan tsunami, termasuk Tokyo, harus mengalami pemadaman listrik dan penduduk dipaksa berhemat.
Menurut Nidya Kartikasari, seorang diplomat Indonesia di Tokyo, sejumlah fasilitas umum, seperti listrik, air, dan gas sudah kembali pulih pada Senin sore. Sejumlah toko sudah ada yang buka. Namun, pembeli tidak boleh memborong kebutuhan pokok.
"Hanya dibatasi untuk pembelian bahan makanan sebanyak lima item," tutur Nidya dalam akunnya di Facebook. Bersama para staf lain Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Nidya rajin memberi perkembangan informasi melalui akun di Facebook seputar situasi di Jepang pasca gempa dan tsunami serta langkah-langkah KBRI dalam melakukan penyelamatan atas para warga Indonesia yang masih berada di lokasi bencana.
Menurut Nidya, keprihatian tidak hanya dirasakan rakyat Jepang. Para pejabat Jepang pun konsisten dengan seruan untuk berhemat di tengah situasi darurat. Ini terjadi saat hari ini dia mengikuti rapat di Gedung Kementrian Luar Negeri di Tokyo.
"Lampu dinyalakan sesedikit mungkin. Elevator tidak dijalankan, dan banyak diplomat mengenakan jins," tulis Nidya.
Sementara itu, dia juga menginformasikan bahwa berdasarkan perkembangan dari tim bantuan gelombang kedua KBRI Tokyo di Sendai, hari ini sudah terkumpul sekitar 114 WNI. Mereka siap dievakuasi malam ini ke Tokyo. "Kaum wanita dan anak-anak menjadi prioritas dalam evakuasi pertama ini," tulis Nidya.
Tim KBRI butuh tenaga-tenaga relawan yang memiliki kemampuan medis untuk merawat pengungsi yang cedera. Juga masih dibutuhkan beberapa selimut ekstra. (umi)
• VIVAnews
Artikel Yang Berhubungan
- Selebritas Dunia Pengidap Diabetes Tipe 2
- Anak Autis Memiliki Otak Lebih Besar
- Astaga! Ada Payudara Berbobot 25 Kg
- Ukrania Temukan Mikroorganisme Penghancur Sel Kanker
- Ilmuwan: Eropa Akan Tenggelam di Bawah Afrika
- Jepang Minta Gas, RI Fokus Kebutuhan Domestik
- Pemerintah Beli 7% Saham Newmont
- Pusat Gempa 7,4 SR di Lepas Pantai Miyagi, Jepang
- Direstui, Domain .xxx untuk Situs Porno
- 200 Kisah Terindah Sepanjang Masa dari China
- Sony Ericsson Siapkan Tablet Android di Indonesia?
- Susno Tak Lagi Mengkritik Polri
- Winky Wiryawan 'Lemot' Akibat Kurang Air Putih
- 40 Hari Wafatnya Adjie Massaid, Angelina Menangis
- Hentikan 'Bully' dengan Merah
- Bahrain Krisis Picu Harga Minyak Mentah AS Naik
- Menangkap Momentum Recovery Jepang
- Satgas: 'Saksi Penting' Kasus Gayus Bisa dari Ditjen Pajak
- Psikolog Forensik: Bom Buku Bukan Aksi Teroris, Tapi Vandalisme
- Merangkak Dini Hari, Lalin Jakarta Mulai Mencair
- Pengunjuk rasa Bahrain ditindak
- PDIP: Kiemas 'Clear' dari Kasus Hukum
- RSBI, Konsep Kastanisasi Rawan Korupsi
- Satgas: Selesai, Tak Ada Korupsi!
- Tips Hindari Tas Palsu
Label: Berita
0 komentar:
Posting Komentar