Senin, 14 Maret 2011
INILAH.COM, Bandung - Tiga BUMN harus dimaksimalkan untuk membuat alat utama sistem pertahanan (alutsista) nasional karena tingginya ketergantungan Indonesia terhadap industri militer negara lain saat ini.
Tiga BUMN yang bisa menjadi pelopor industri militer dalam negeri adalah, PT Dirgantara Indonesia (DI), PT PAL Indonesia, dan PT Pindad.
Anggota Komisi 1 DPR RI Tritamtomo mengatakan upaya peningkatan industri militer di Indonesia harus kembali dikembangkan dan diperluas fungsinya guna menghindari ketergantungan dari negara lain.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan KKIP (komite kebijakan industri pertahanan) di DPR melalui pembahasan RUU supaya payung hukumnya jelas dalam memberikan dukungan terhadap pembuatan alusista," terang Tritamtomo dalam gathering Technology Society di Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) Jalan Gatot Subroto, Senin (14/3/2011).
Dia menilai tiga BUMN strategis tersebut bisa memproduksi alutsista walaupun saat ini baru sebatas melakukan kawin silang dengan perusahaan industri kemiliteran dengan negara lain.
Sementara itu, Direktur PT Pindad Adik Avianto Soedarsono mengatakan saat ini Pindad sudah memenuhi sekitar 20% alusista TNI sejak 1998.
"Meski pada awal reformasi Indonesia di embargo militer oleh Amerika, namun saat ini kita bisa bangkit dari keterpurukan tersebut. Saat ini kami memproduksi senjata serbu pindad, serta beberapa mortir dan panser angkut militer," terangnya.
Pihaknya juga saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa negara produsen industri militer, seperti Korea Selatan, India, Belgia serta Belanda.
"Kami sudah melakukan kawin silang dengan empat negara. Keempat negara tersebut nantinya akan memberikan ilmu kepada teknisi kita dan mereka akan membeli beberapa komponen produk bagi industri militer mereka. Yang saat ini sudah dilaksanakan, yakni dengan Korea Selatan," papar Andik kepada wartawan. [jul]
Artikel Yang Berhubungan
- Selebritas Dunia Pengidap Diabetes Tipe 2
- Anak Autis Memiliki Otak Lebih Besar
- Astaga! Ada Payudara Berbobot 25 Kg
- Ukrania Temukan Mikroorganisme Penghancur Sel Kanker
- Ilmuwan: Eropa Akan Tenggelam di Bawah Afrika
- Jepang Minta Gas, RI Fokus Kebutuhan Domestik
- Pemerintah Beli 7% Saham Newmont
- Pusat Gempa 7,4 SR di Lepas Pantai Miyagi, Jepang
- Direstui, Domain .xxx untuk Situs Porno
- 200 Kisah Terindah Sepanjang Masa dari China
- Sony Ericsson Siapkan Tablet Android di Indonesia?
- Susno Tak Lagi Mengkritik Polri
- Winky Wiryawan 'Lemot' Akibat Kurang Air Putih
- 40 Hari Wafatnya Adjie Massaid, Angelina Menangis
- Hentikan 'Bully' dengan Merah
- Bahrain Krisis Picu Harga Minyak Mentah AS Naik
- Menangkap Momentum Recovery Jepang
- Satgas: 'Saksi Penting' Kasus Gayus Bisa dari Ditjen Pajak
- Psikolog Forensik: Bom Buku Bukan Aksi Teroris, Tapi Vandalisme
- Merangkak Dini Hari, Lalin Jakarta Mulai Mencair
- Pengunjuk rasa Bahrain ditindak
- PDIP: Kiemas 'Clear' dari Kasus Hukum
- RSBI, Konsep Kastanisasi Rawan Korupsi
- Satgas: Selesai, Tak Ada Korupsi!
- Tips Hindari Tas Palsu
- BEDAH BUKU BISNIS ONLINE DI UNISRI
- Tips Berbisnis di Masa Tua
- 108 Tanya Jawab Investasi & Bisnis Properti
- Ini Dia Selebriti yang Tergila-gila Sepatu
- Ini Dia Selebriti Sukses 'Di Balik' Disklesia
- Bahrain Krisis Picu Harga Minyak Mentah AS Naik
- Menangkap Momentum Recovery Jepang
- Pemanasan Global Bikin Jagung Afrika Kritis
- Wapres: Jangan main-main dengan Pangan
- PTDI Bakal Buat Pesawat Canggih dan Murah
- Hatta: RI Incar Momentum Rehabilitasi Jepang
- Hatta: PLTN Opsi Terakhir Sumber Energi
- Business Plan Rumah Sakit
- Inilah Sejarah Sepeda Gunung
- Jepang Alami Krisis Terparah Setelah PD II
- WikiLeaks, Ada Intel AS di Sekitar SBY?
- Pasca Tsunami Jepang, 4 Produk Ekspor Utama RI Bakal Terganggu
- Harga Kopi Terus Menggila, Cuaca Jadi Kambing Hitam
0 komentar:
Posting Komentar