Kamis, 06 November 2014
Kaum perempuan kerap diidentikan dengan kegiatan berbelanja. Apalagi ketika ada tawaran diskon. Identitas itu terasa tampak makin lekat saja. Begitu pun dengan hasil kuis yang coba kami lakukan bersama penerbit buku “Bentang Pustaka” melalui media sosial.
Kuis itu ingin mencari tahu: apa saja “dosa” belanja para perempuan.
Dari respons jawaban, sebenarnya terlihat bahwa para perempuan sadar akan kesalahannya, yaitu berbelanja yang kurang terkontrol. Namun mereka tetap tak kuasa menahan hasrat untuk tetap melakukan kesalahan yang sama lagi ketika pilihan berbelanja sudah di depan mata.
Hal ini sebenarnya disebabkan oleh kurangnya pengendalian emosi ketika berbelanja. Tidak hanya perempuan, tetapi juga para pria bisa menjadi impulsif dengan memberikan alasan seperti “kapan lagi bisa berbelanja barang diskon?” atau “sekali-kali ngga apa-apa lah berbelanja, gak sering ini”. Serta beragam alasan lainnya.
Keuangan dan emosi sangat berkaitan erat. Ketika kita tidak mampu mengendalikan emosi dalam melakukan pengeluaran, maka keuangan kita pun bisa menjadi berantakan.
Selama ini perempuan selalu dikatakan sebagai Menteri Keuangan dalam rumah tangga. Tetapi pengertian “penguasa keuangan” di sini kebanyakan hanyalah sebatas membayar tagihan atas pengeluaran rumah tangga, membayar kebutuhan anak dan lain sebagainya.
Masih sedikit perempuan yang mengerti bagaimana cara mengelola keuangan yang sesungguhnya, bagaimana memilih produk investasi yang sesuai kebutuhan, bagaimana memilih proteksi yang sesuai. Termasuk, bagaimana cara mengatur arus kas (cashflow) dan memperbanyak aset.
Perempuan sering juga berpikir bahwa urusan keuangan yang berhubungan dengan investasi adalah urusan para para lelaki. Mereka seolah tidak perlu mengetahuinya dengan detail. Padahal, ketika seorang Menteri Keuangan tidak dapat mengelola keuangan keluarganya, maka masa depan keluarga dipertaruhkan.
Menurut penelitian, ada beberapa hal yang menyebabkan perencanaan keuangan menjadi sangat penting bagi para perempuan, yaitu :
1. Wanita pada suatu titik waktu dalam kehidupan mereka akan harus menangani keuangan mereka sendiri.
Contoh: Ditinggal pasangan, pasangan sakit, perceraian, masalah keluarga, dll
2. Wanita hidup lebih lama dari pria
Ketika suami sudah tiada, wanita harus tahu bagaimana cara suami selama ini mengelola uang keluarga agar seluruh kebutuhan dapat terpenuhi. Investasi apa saja yang dimiliki? Proteksi apa yang dibeli?dan bagaimana cara melanjutkan atau memberhentikannya? akan lebih baik ketika mempelajarinya bersama ketika pasangan masih ada.
3. Wanita cenderung menjaga orang tuanya di hari tua
Kebanyakan wanita memiliki rasa tanggung jawab besar untuk menjaga orang tua ketika sakit daripada pria. Anak perempuan biasanya rela berkorban waktu dan tenaga demi orang tua. Hal ini dapat menyebabkan beberapa hal seperti berhenti dari pekerjaan untuk fokus menjaga orang tua, mengganti pekerjaan yang lebih flexible, menggunakan dana yang dimiliki untuk kesehatan orang tua dan lain sebagainya.
Hari Jumat, tanggal 7 November 2014 di FX Sudirman dari jam 19.00 – 21.00, Zeus Consulting akan mengadakan talkshow rutin Ajang Rumpi Investasi dan Keuangan dengan tema Financial Planning for Ladies. Karena tempat yang terbatas, kami tunggu email Anda di tanyadwita@yahoo.com bila Anda ingin mendapatkan undangan.
Harapannya, dengan acara ini para perempuan modern akan lebih melek finansial dan berani memulai untuk belajar mengelola keuangan dengan benar dan berinvestasi
Untuk detail lebih lanjut&http://zeusconsulting.co.id/news-events/arisan-3-is-back/ nbsp;
Kuis itu ingin mencari tahu: apa saja “dosa” belanja para perempuan.
Dari respons jawaban, sebenarnya terlihat bahwa para perempuan sadar akan kesalahannya, yaitu berbelanja yang kurang terkontrol. Namun mereka tetap tak kuasa menahan hasrat untuk tetap melakukan kesalahan yang sama lagi ketika pilihan berbelanja sudah di depan mata.
Hal ini sebenarnya disebabkan oleh kurangnya pengendalian emosi ketika berbelanja. Tidak hanya perempuan, tetapi juga para pria bisa menjadi impulsif dengan memberikan alasan seperti “kapan lagi bisa berbelanja barang diskon?” atau “sekali-kali ngga apa-apa lah berbelanja, gak sering ini”. Serta beragam alasan lainnya.
Keuangan dan emosi sangat berkaitan erat. Ketika kita tidak mampu mengendalikan emosi dalam melakukan pengeluaran, maka keuangan kita pun bisa menjadi berantakan.
Selama ini perempuan selalu dikatakan sebagai Menteri Keuangan dalam rumah tangga. Tetapi pengertian “penguasa keuangan” di sini kebanyakan hanyalah sebatas membayar tagihan atas pengeluaran rumah tangga, membayar kebutuhan anak dan lain sebagainya.
Masih sedikit perempuan yang mengerti bagaimana cara mengelola keuangan yang sesungguhnya, bagaimana memilih produk investasi yang sesuai kebutuhan, bagaimana memilih proteksi yang sesuai. Termasuk, bagaimana cara mengatur arus kas (cashflow) dan memperbanyak aset.
Perempuan sering juga berpikir bahwa urusan keuangan yang berhubungan dengan investasi adalah urusan para para lelaki. Mereka seolah tidak perlu mengetahuinya dengan detail. Padahal, ketika seorang Menteri Keuangan tidak dapat mengelola keuangan keluarganya, maka masa depan keluarga dipertaruhkan.
Menurut penelitian, ada beberapa hal yang menyebabkan perencanaan keuangan menjadi sangat penting bagi para perempuan, yaitu :
1. Wanita pada suatu titik waktu dalam kehidupan mereka akan harus menangani keuangan mereka sendiri.
Contoh: Ditinggal pasangan, pasangan sakit, perceraian, masalah keluarga, dll
2. Wanita hidup lebih lama dari pria
Ketika suami sudah tiada, wanita harus tahu bagaimana cara suami selama ini mengelola uang keluarga agar seluruh kebutuhan dapat terpenuhi. Investasi apa saja yang dimiliki? Proteksi apa yang dibeli?dan bagaimana cara melanjutkan atau memberhentikannya? akan lebih baik ketika mempelajarinya bersama ketika pasangan masih ada.
3. Wanita cenderung menjaga orang tuanya di hari tua
Kebanyakan wanita memiliki rasa tanggung jawab besar untuk menjaga orang tua ketika sakit daripada pria. Anak perempuan biasanya rela berkorban waktu dan tenaga demi orang tua. Hal ini dapat menyebabkan beberapa hal seperti berhenti dari pekerjaan untuk fokus menjaga orang tua, mengganti pekerjaan yang lebih flexible, menggunakan dana yang dimiliki untuk kesehatan orang tua dan lain sebagainya.
Hari Jumat, tanggal 7 November 2014 di FX Sudirman dari jam 19.00 – 21.00, Zeus Consulting akan mengadakan talkshow rutin Ajang Rumpi Investasi dan Keuangan dengan tema Financial Planning for Ladies. Karena tempat yang terbatas, kami tunggu email Anda di tanyadwita@yahoo.com bila Anda ingin mendapatkan undangan.
Harapannya, dengan acara ini para perempuan modern akan lebih melek finansial dan berani memulai untuk belajar mengelola keuangan dengan benar dan berinvestasi
Untuk detail lebih lanjut&http://zeusconsulting.co.id/news-events/arisan-3-is-back/ nbsp;
Artikel Yang Berhubungan
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar