Minggu, 13 Februari 2011
VIVAnews - Membayangkan bercinta di bawah guyuran air hangat atau di dalam bak air panas, mungkin menggoda mereka yang menyukai petuangan seksual. Apalagi, mitos menyebut bahwa bercinta di suhu panas merupakan cara aman berhubungan seksual tanpa alat kontrasepsi. Benarkah?
Seorang psikiatris asal India, dr Sanjay Chugh, seperti dikutip dari Times of India, mengatakan bahwa mitos itu keliru. Faktanya, suhu panas yang dihantarkan melalui air tak mampu mencegah kehamilan dan penularan penyakit infeksi seksual.
Sanjay menduga bahwa mitos itu muncul terkait peningkatan suhu skrotum yang dapat mengganggu produksi sperma. Skrotum adalah kantung, terdiri dari kulit dan otot, yang membungkus testis atau buah zakar.
Skrotum sangat sensitif terhadap temperatur panas. Demi produksi sperma dengan kualitas terbaik, skrotum harus mampu menjaga suhu lima derajat di bawah suhu normal tubuh. Pada saat menerima rangsangan suhu panas, skrotum tidak mampu menjaga suhu ideal untuk memproduksi sperma.
Selain paparan air panas, peningkatan suhu skrotum juga mungkin terjadi akibat penggunaan memangku laptop, dan pemakaian celana yang terlalu sempit atau ketat.
Intinya, berendam di bak berisi air panas memang berpotensi mengganggu produksi sperma. Tapi, bukan berarti kondisi ini mampu mengganti peran kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Hantaran suhu panas, juga tak akan mematikan bakteri atau virus penyakit seksual.
Artikel Yang Berhubungan
Label: kesehatan
0 komentar:
Posting Komentar