-->

Rabu, 25 November 2009

KIAT EFEKTIF MENULIS KREATIF

KIAT EFEKTIF MENULIS KREATIF

(Cerpen )

A. Menumbuhkan Minat Menulis

Mengarang itu gampang! Demikian jurnalis dan penulis fiksi kahot, Arswendo Atmowiloto berujar. Syaratnya pun gampang, Anda punya kemauan besar. Sudahkah Anda punya kemauan menulis? Agar Anda punya kemauan menulis, yakini manfaat-manfaat menulis yang saya paparkan ini:


1. Menulislah! maka kamu akan kaya.

2. Dengan menulis akan panjang umur.

3. Dengan menulis, telah turut mewarnai Dunia.

4. Menulis, ladang tempat beramal soleh (ibadah).

5. Menulis, meminjam ungkapan Rendra, ”Memberi makna pada hidup yang fana.”

6. Menulis, jembatan sukses di berbagai bidang.

B. Memiliki Syarat Menjadi Penulis

Syarat menjadi penulis adalah Anda harus ABG (Aktif, Baca, Gaul)

1. Aktif

Penulis adalah orang yang selalu menmgakltifkan jiwanya: pikirannya, perasaannya, imajinasinya dalam berbagai keadaan. Ia harus punya kepekaan mencium masalah. Ia harus memiliki wawasan luas dan pandangan tajam. Untuk itu, ia harus selalu siap dan aktif membuka dirinya terhadap berbagai hal yang berlangsung dan terjadi dalam lingkungan (kehidupan). Ia aktif bertanya, memperhatikan, mengamati, merefleksi, dan seterusnya. Ia tidak melewatkan dan menganggap sepi/tak berguna hal-hal yang bagi orang lain barangkali remeh temeh. Inspirasi/gagasan tidak jatuh sendiri dari langit. Anda harus mencarinya. Anda harus selalu menyiapkan diri mencari dan memburu untuk memperolehnya dari berbagai hal.

2. Baca

Anda mesti jadi kutu buku, alias gila membaca. Jangan membatasi bahan bacaan. Seorang pengarang dituntut tahu segala hal.

Selain membaca sumber-sumber tertulis, Anda juga membaca hal-hal yang lebih luas, yakni membaca kehidupan.

3. Gaul

Kalau warung saja ada warung gaul, nenek-nenek ada nenek-nenek gaul, bahasa ada bahasa gaul, masak penulis teu gaul? Menulis memang Anda lakukan dalam kesendirian. Tapi untuk mendapat gagasan/bahan tulisan, Anda harus bergaul luas alias tidak kuper. Bergaullah dengan berbagai kalangan. Hadiri peristiwa-peristiwa seni. Ikuti komunitas-komunitas kepenulisan, dan lain-lain.

C. Memantapkan Modal Penulis Puisi

1. Penguasaan Bahasa (kaya kosa kata)

→ agar pengungkapan ekspresif & efektif.

Latihan mengolah kepekaan terhadap kata:

a) mencari sinonim/antonim kata;

b) mencari padanan kata;

c) menghimpun kata-kata ekspresif, misalnya: cinta, kebencian, harapan, hardikan, dan sebagainya;

d) banyak membaca (majalah, koran, buku, karya sastra, dll).

2. Memiliki Kepekaan Imajinasi

Latihannya diasah dengan:

a) membaca buku yang memacu imajinasi;

b) olah sukma:

- bermetafora dengan alam

- mengolah rasa.

3. Memiliki Kepekaan terhadap Lingkungan, sebab yang diceritakan manusia dan lingkungannya.

Dilatih secara bertahap dengan:

a) mengenali sifat, perilaku, kebiasaan diri sendiri

b) bergaul dan berempati dengan orang lain

c) baca buku-buku psikologi, sosiologi, kebudayaan, filsafat, dan sejarah jatuh bangunnya kehidupan manusia.

4. Menguasai Materi yang Digarap

Untuk penguasaan materi yang digarap, bisa dilakukan dengan:

a) banyak baca;

b) survei;

c) observasi;

d) wawancara;

e) hidup di lingkungan budaya tertentu.

5. Konsentrasi

Latihan: kontemplasi & meditasi.

6. Disiplin

a) mengatur waktu untuk menulis;

b) membawa catatan ke mana-mana;

c) mengikuti diskusi/kegiatan yang

dapat mengasah kemampuan daya

pikir, nalar, rasa.

D. Mengintip Proses Kreatif

Proses kreatif setiap pengarang bermacam-macam. Namun, ada benang merah yang sama yang bisa kita tarik.

Umumnya, proses kreatif terdiri atas lima tahap:

1. Tahap persiapan, adalah tahap mencari bahan/ide cerita.

2. Tahap inkubasi, adalah tahap dimana gagasan sudah ditentukan, tujuan ditetapkan, dan cerita mulai direncanakan (tahap merencanakan cerita).

3. Tahap inspirasi, merupakan tahap ketika seluruh gagasan sudah demikian matang, segala yang direncanakan pada tahap inkubasi menemukan bentuknya yang ideal, saat ini adalah saat “eureka”, saat gagasan yang sudah matang itu mendesak-desak ingin dilahirkan. Sebaiknya, segeralah tuliskan. Jika tahap

ini dibiarkan lewat, gairah menulis akan mengendur.

4. Tahap penulisan, adalah tahap menulis cerita dan menyusun cerita.

5. Tahap revisi, adalah tahap memperbaiki dan menyunting karya, dalam hal bahasa dan isi.

KIAT MEMBUKA CERITA

Syarat:

1. Pembukaan cerita harus menarik.

2. Hindari cara membuka yang bertele-tele.

3.Pembukaan merupakan link (jembatan penghubung) untuk memasuki alur cerita selanjutnya.

Jenis-Jenis Cara Membuka Cerita Agar

Menarik:

1. Menuliskan kalimat/paragraf yang mencekam perhatian pembaca.

2. Menuliskan peristiwa, setting, tokoh, dan sebagainya yang unik/meyakinkan.

3. Menuliskan cuplikan yang membuat pembaca penasaran atau ingin tahu kelanjutannya.

4. Langsung dibuka dengan dialog.

5. Dengan pemilihan/penggunaan kata/kalimat yang memukau (puitis), dan lain-lain. (misalnya: humor).

c. MENGEMBANGKAN CERITA

- Konflik:

Menghadapkan tokoh dengan masalah;

- masalah di dalam dirinya

- masalah di luar dirinya (bencana alam, situasi sosial politik, dsb)

- masalah dengan tokoh lain (misalnya dengan pengembangan karakter yang melahirkan kejadian).

- Suspense:

Buat pembaca terus bertanya “Apa yang terjadi kemudian?”

- Penyelesaian → Tergantung pada ide dasar Anda

* Harus logis; jangan sambil

lalu/dengan peristiwa kebetulan.

d. KIAT MENUTUP CERITA

1. Akhiri plot segera setelah apa yang Anda katakan tercapai.

2. Plot dapat diakhiri secara tertutup, terbuka, lembut, keras, tergantung pada efek yang Anda harapkan dari pembaca.

3. Mengakhiri dengan satu/dua kalimat sugestif.

4. Kalimat yang mengakhiri cerita dapat berbentuk: pernyataan, pertanyaan, pelukisan suasana yang menegaskan akhir cerita, perasaan tokoh, dialog, dan lain-lain.



L EMHA A HUSYAM



Artikel Yang Berhubungan



1 komentar:

ulil mengatakan...

trims atas tips nya...
saya akan coba...

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates