Kamis, 19 November 2009
Di zaman sekarang orang sudah familiar dengan yang namanya e-mail, dari anak-anak sampai orang dewasa pun sudah tahu apa itu namanya e-mail. Karena fasilitas yang satu ini banyak sekali kegunaanya, kita bisa kirim data, kirim foto, ataupun kirim aplikasi dengan hanya hitungan detik, menit atau jam.
Tapi di sisi lain e-mail juga bisa membuat kita kehilangan apa yang kita punya, dalam hal ini biasanya adalah uang. Dalam kesempatan ini kita akan membicarakan masalah yang kaitannya dengan e-mail. Masalah yang akan kita bahas adalah tentang E-mail Phising.
Sebelumnya kita harus mengerti apakah itu yang namanya e-mail phising itu?
“Phising merupakan teknik licik yang digunakan oleh pencuri dan hacker untuk menipu pengguna internet dengan cara mencuri informasi penting, biasanya hal ini berkenaan dengan informasi keuangan (nomor rekening dan kartu kredit) dan informasi login (ID dan password).
Biasanya sasaran para penjahat ini adalah, orang yang bertransaksi secara online melalui website perbankan. Dengan cara mereka membuat e-mail palsu yang sangat mirip sekali dengan e-mail resmi dari institusi keuangan. Biasanya isi pesan dari e-mail palsu ini sangat meyakinkan sekali, karena sangat mirip sekali dengan e-mail yang resmi. Sehingga orang yang tidak tahu pasti akan mengunjungi website tersebut.
Dan user yang sudah login ke website tersebut, pastinya akan mulai mengisikan formulir informasi tentang data pribadinya dan keuangannya. Maka informasi yang sudah tertulis tersebut sudah mulai masuk ke database penjahat atau hacker tersebut, dengan demikian para penjahat tersebut dengan sangat leluasa memindahkan data-data atau isi rekening tersebut ke rekening si penjahat tersebut. Biasanya orang yang sudah tertipu tersebut baru menyadarinya saat dirinya mendapatkan atau menerima surat pernyataan dari bank atau penerbit kartu kreditnya tersebut.
Sebaiknya untuk menghindari penipuan terhadap e-mail phising ini, kita harus mengerti beberapa tips agar kita tidak tertipu. Berikut ada beberapa tips dari kami, semoga tips tersebut dapat membantu anda.
1. Jangan langsung membalas e-mail yang berasal dari insitusi keuangan, sebelum itu coba hubungi dulu pihak bank anda untuk memastikan kebenaran e-mail tersebut.
2. Perhatikan kesalahan ketik atau tata bahasa yang kurang tepat pada pesan e-mail yang telah dikirimkan.
3. Cermati simbol @ pada alamat website yang tertera pada pesan e-mail. Bisa jadi alamat website tersebut bertuliskan: www.citibank.com@www.hackersite.com.Alamat e-mail ini telah dilindungi dari tindakan spam bots, Anda butuh Javascript dan diaktifkan untuk melihatnya Browser tidak akan memproses semua tulisan sebelum simbol “@”. Jadi, pencuri bisa saja meletakkan alamat website pribadinya setelah simbol “@”. Website tersebutlah yang akan anda kunjungi, untuk itu sebaiknya selalu perhatikan alamat website yang tertera pada link.
4. Biasanya beberapa karakter dalam alamat website bank bisa diganti dengan karakter yang hampir sama. Sebagai contoh, huruf L diganti dengan angka “1″. Kedua karakter ini sekilas terlihat sama. Website www.paypal.com mungkin bisa diubah menjadi paypa1.com dan anda mungkin tidak menyadari perbedaan ini.
5. Saat website bank ditampilkan, perhatikan icon gembok yang berda di bagian bawah browser Website. Jika ada, berarti website tersebut aman. Jika icon gembok tidak ada, segera tutup browser tersebut.
Artikel Yang Berhubungan
Label: hacking
0 komentar:
Posting Komentar