Minggu, 08 November 2009
Memasuki bulan Oktober, hujan mulai turun dan intensitasnya juga semakin tinggi. Saat itu pula pemilik mobil harus lebih waspada terhadap masalah yang muncul akibat mobil sering kehujanan kehujanan.
Sementara itu, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, Kota Solo dan sekitarnya kerap dilanda banjir saat turun hujan. Bahkan di beberapa daerah, air banjir masuk ke rumah. Alhasil, semua perabotan rumah mulai dari meja, kursi, sofa dan semuanya tenggelam.
Tak luput, mobil yang diparkir di jalanan dan garasi pun ikut tenggelam. Tentu, kalau sudah demikian, mobil jadi rusak, selain semua perabot interiornya kotor. Butuh perlakuan khusus untuk mobil yang sudah terendam banjir ini.
Sementara, masalah lain yang lebih ringan adalah ketika mobil kehujanan. Risikonya sebenarnya hampir sama, namun perlakuannya lebih ringan dibandingkan dengan kebanjiran meski tetap butuh kehati-hatian.
Air hujan bisanya bersifat korosif atau menimbulkan karat. Langkah utama yang dilakukan setelah mobil kehujanan adalah dicuci. Selain menghilangkan air, mencuci mobil sekaligus menghilangkan kotoran-kotoran yang ada. Jangan lupa untuk berhati-hati saat mencuci dan mengelap karena kotoran bisa menggores cat mobil.
Bersihkan mobil dengan seksama dan perhatikan bagian-bagian yang tersembunyi. Pasalnya, basah dan kotoran yang tersembunyi akan menimbulkan risiko sama dan biasanya baru ketahuan ketika bagian-bagian itu rusak.
Praktisi otomotif asal Solo, Sudargo mengatakan, usahakan agar tidak membiarkan mobil yang sudah kehujanan berlama-lama. Selain memungkinkan timbulnya karat dan noda, juga berpotensi menimbulkan jamur. “Kalau kelamaan dibiarkan, nanti nodanya akan sulit dihilangkan. Selain itu juga akan mudah timbul karat,” kata dia.
Pemeriksaan
Sementara itu, salah satu pusat perhatian adalah sistem pembakaran. Periksa seluruh komponen sistem pembakaran seperti tangki bahan bakar, saluran bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar apakah perlu diganti atau tidak dan jangan lewatkan komponen sistem pembuangan, gas buang, dan rangkaian knalpot.
Seperti dikutip dari kapanlagi.com, pemeriksaan ini perlu dilakukan karena kebocoran tak hanya membuat terbuangnya BBM secara percuma, namun bisa membuat masuknya air ke dalam tangki bahan bakar atau tabung dalam rangkaian knalpot mobil. Bila hal itu terjadi kerusakan lebih parah pasti akan terjadi pada sistem mekanis mesin lainnya.
Periksa juga komponen sistem pengapian. Cek saat pengapian dan lakukan penyetelan saat pengapian yang tepat. Periksa keadaan koil dan platina. Pastikan busi dalam keadaan bersih dari kotoran, periksa keadaan busi dari kemungkinan elektroda yang aus atau terbakar.
Ganti kabel busi bila sudah bocor, keras atau terlalu tua. Pemeriksaan lebih detail harus dilakukan pula pada penutup busi, koil atau distributor. Bila bagian ini terdapat celah atau lobang, guyuran air akan mematikan kelistrikan mobil bersangkutan.
Selain itu, periksa komponen sistem kelistrikan apakah semua berfungsi dengan baik, misalnya ada kabel yang mengelupas, putus, kendor dan kerusakan lain. Periksa lampu-lampu kendaraan apakah ada yang putus. Periksa pula instrumen switch lampu. Masuknya air dalam sistem kelistrikan dan kabel bakal menyulut terjadinya hubungan arus pendek dan membuat mobil segera mogok jika bagian ini basah.
Periksa fungsi motor starter. Apakah motor starter lancar, tidak tersendat-sendat. Paling mudah terpantau saat dinamo stater mengalami kerewelan adalah susahnya mesin mobil dihidupkan. Pastikan pula arus yang mengalir ke motor starter kuat untuk memutar motor starter.
Bila keempat bagian ini benar-benar tak luput dari pemantauan, mobil bakal jauh dari momok mogok walau setiap hari terguyur hujan bahkan saat terpaksa menghadapi genangan air. - Oleh : Oleh : Akhmad Ludiyanto
Solopos
0 komentar:
Posting Komentar