Sabtu, 09 Januari 2010
Apa perlunya, sih, jadi orang yang disukai di kantor? Mungkin Anda bertanya begitu. Kenyataannya, peningkatan karier kita tidaklah melulu diukur berdasarketerampilan, keahlian, atau prestasi. Melainkan juga loyalitas pada perusahaanserta kepedulian pada rekan kerja. Sifat pemberang, cuek, dan jorok, jelas takakan pernah ditolerir. Sebaliknya, ringan tangan alias kesediaan membantu danbersikap menyenangkan pada siapa pun merupakan salah satu kunci rahasiakeberhasilan Anda. Apa lagi? Inilah jawabnya.
1. HORMATI PRIVASI.
Sekalipun kantor bukanlah kediaman pribadi, namun privasi tetap menempati posisi utama. Tak ada kompromi untuk itu. Jadi, belajarlah menghargai orang lain.Termasuk untuk hal-hal yang kelihatannya sepele. Semisal mengetuk pintu sebelummasuk ruang orang lain sambil mengucap permisi atau sapaan lainnya. Hindari berkerumun, apalagi ngobrol dan berisik, selagi orang lain tengah sibuk bekerja, kendati tugas Anda mungkin sudah selesai. Jangan pula membaca atau mencuri-curibaca surat atau berkas apa pun yang tergeletak di meja orang lain. Serta jangan pula memaksa teman kerja memberikan nomor telepon orang lain tanpa Anda sendiri pernah bertemu atau kenal dengan yang bersangkutan. Kalau Anda meneleponseseorang yang kebetulan tak ada di tempat, jangan membebani penerima telepon dengan segudang pesan kelewat njlimet. Katakan saja Anda akan menghubunginya kembali. Sebutkan identitas Anda, minimal nama dan nomor telepon, agar ia takbingung. Kalau Anda tengah membuat fotokopi dalam jumlah cukup banyak, tanpadiminta pun seharusnya Anda mempersilakan rekan lain yang hanya memfotokopi dalam jumlah sedikit. Apalagi bila ia cuma perlu selembar. Jangan pernah meninggalkan mesin fotokopi dalam keadaan tak siap pakai. Kalau kertasnya habis, isilah kembali baki kertasnya. Bila ada gangguan, semisal macet atau lainnya, jangan lupa memperbaikinya. Paling tidak memberitahu atau memanggil orang lainyang bisa membantu bila Anda tak tahu bagaimana mengatasi kerusakan atau gangguan tersebut. Bila keperluan Anda tak kelewat mendesak, sangat tidak sopan untuk menginterupsi pembicaraan rekan kerja. Apalagi bila ia tengah bicara dengan atasan atau tamu. Kalaupun Anda terpaksa nimbrung pembicaraan, pastikan Anda tak membuat orang lain yang semula terlibat pembicaraan merasa tersisih lantaran kehadiran Anda.
2. JAGALAH KEBERSIHAN.
Slogan ini mungkin terdengar klise karena banyak terpampang di mana-mana. Bolehjadi pula, Anda termasuk orang yang jorok dan bersikap seenaknya bila di rumah.Tapi selama di kantor, tinggalkan kebiasaan buruk tersebut. Berlakulah seolahAnda orang yang gila kebersihan dan kerapian. Jangan biarkan sisa makanan, apalagi yang manis atau berbau amis menempel di meja kerja. Karena hanya akan mengundang bau tak sedap dan kerumunan lalat. Bungkus-bungkus bekas makanan pun sebaiknya jangan menginap di tempat sampah. Meski ada petugas kebersihan, tak ada salahnya Anda sendiri turun tangan sering-sering membersihkan meja kerja. Meja yang rapi dan bersih pasti akan membuat Anda nyaman sekaligus meningkatkan semangat kerja. Saat di dapur, taruhlah piring atau cangkir kotor di tempatnya. Bila kebetulan tak ada petugas khusus, bersihkan kembali peralatan kotor yangtelah Anda pakai. Jangan memanfaatkan barang-barang kantor untuk keperluanpribadi. Kalaupun terpaksa menggunakannya, jangan lupa membersihkan kembali dan menaruhnya di tempat semula. Kalau menumpahkan sesuatu, segera bersihkan. Bila kebetulan Anda meminum kopi atau teh terakhir dari poci, buatlah sepoci yang baru. Apalagi bila ada teman yang belum sempat menikmatinya. Jangan sesekali meninggalkan makanan dan minuman bekas Anda di kulkas. Ketika berada di toilet,berperilakulah bak seorang putri bangsawan. Siram secukupnya sampai tak lagi tercium bau tak sedap. Buang tisu di tempatnya, jangan biarkan berserakan disekitar kloset. Bayangkan, betapa jengkelnya Anda kalau orang yang masuk sebelumAnda tak melakukan hal serupa bukan? Nah, mulailah dengan diri Anda.
3. SOAL TRAKTIR MENTRAKTIR.
Kalau ada teman atau siapa pun yang menawarkan akan membelikan makan siang untukAnda, berikan uangnya sebelum ia pergi. Tentu saja jumlahnya jangan pernahkurang dari perkiraan kasar. Kalaupun Anda begitu sibuk hingga tak sempat ambiluang, jangan pernah menundanya sampai besok. Apalagi bila Anda tergolong pelupa."Saya paling benci kalau harus nagih-nagih uang saya sendiri yang terpakai untukmembelikan makanan teman saya. Rasanya saya yang harus mengemis pada mereka.Padahal sebetulnya mereka kan yang berhutang budi dan uang pada saya?" begitulah ungkapan teman Anda bila Anda lupa mengganti uangnya. Hal yang sama juga berlakubila Anda meminjam peralatan kantor dari teman. Kendati bukan miliknya pribadi,Anda tetap tak boleh berbuat seenaknya. Anda harus minta izin sebelum menggunakannya. Pastikan Anda secepat mungkin mengembalikannya di tempat semula hingga ia tak perlu bingung-bingung mencari saat membutuhkannya.
4. PATUHI PERATURAN.
Kendati perusahaan tempat Anda bekerja barangkali tergolong lunak terhadap parakaryawannya, jangan pernah ambil keuntungan atau memanfaatkan kesempatan dalamkesempitan. Meski mungkin tak ada yang mengomel atau menegur bila Anda sesekalidatang terlambat atau pulang lebih cepat, jangan jadikan kebiasaan yang kurang terpuji ini. Berlomba pulang duluan atau enak-enakan datang terlambat hanya akan merendahkan martabat dan profesionalisme kerja Anda. Sementara rekan lain yang masih sibuk bekerja hanya akan merasa menjadi orang tolol yang tak ikut-ikutan memanfaatkan peluang seperti Anda. Memanipulasi biaya perjalanan dinas,menelepon kerabat ke luar kota bahkan ke luar negeri atau menguras persediaan alat tulis kantor juga merupakan pelanggaran-pelanggaran berat yang tak boleh sekalipun Anda lakukan!
5. JAGA MULUT.
Di tempat kerja, pandai-pandailah membawa diri. Anda harus tahu persis kapansaatnya angkat bicara dan kapan harus tutup mulut rapat-rapat. Kalau rekan Andakelihatan malas-malasan bekerja, tak perlu uring-uringan atau sok-sokan menegurnya (apalagi kalau Anda tak memiliki kewenangan untuk itu). Juga tak ada manfaatnya mengobral omongan di belakangnya tentang segala kejelekannya. Menyebarkan gosip atau membicarakan segi negatif orang lain hanya akan membangun suasana kerja tak kondusif dan sarat dengan ketidak percayaan atau kecurigaan. Apalagi bila yang menjadi obyek pembicaraan bukan materi kerja, melainkan pribadi-pribadi yang terlibat di dalamnya. Ingat, bila Anda diajak seorang rekan untuk ngomongin teman lain, maka bukan tak mungkin kelak giliran Anda yang akan dia gunjingkan dengan teman lain. Kebiasaan bermulut "ember" hanya akan mengurangi kredibilitas kerja Anda. Orang akan sulit mempercayai Anda. Merekapun akan enggan menerima Anda sebagai bagian dari tim kerja yang kompak. Kalau sudah begitu, Anda sendiri yang akan merugi bukan? Bila atasan menaruh kepercayaan dengan menyampaikan informasi penting dan rahasia pada Anda, junjung tinggi kepercayaan tersebut dan peganglah erat-erat rahasianya. Jangan malah menepuk dada lantas berkoar-koar menceritakannya kembali pada orang lain. Memang, orang sering berbuat begitu untuk menunjukkan bahwa dirinya lebih penting dari rekan-rekannya. Namun bukti kekuatan karakter Anda justru terletak pada kemampuan menahan diri, termasuk meredam gosip.
6. JANGAN MAIN TUBRUK.
Nyerocos mengutarakan ide atau pendapat selagi orang lain bicara tentu saja merupakan perilaku tak etis. Apalagi bila tujuan Anda hanya cari muka alias agar dibilang hebat. Jangan salahkan orang lain bila Anda akan dicap sebagai manusia egois, norak bahkan tak peduli pada orang lain. Bukankah cap semacam itu malah mengancam kredibilitas kerja Anda? Jadi, berusahalah untuk selalu memfokuskandiri pada isi pembicaraan, siapa pun yang tengah bicara. Entah atasan, rekan kerja, atau bawahan Anda sekali pun! Dengan cara ini Anda akan belajarmenghargai orang lain dan diri Anda sendiri. Dalam rapat, jika Anda ingin mengutarakan pendapat, formulasikan dalam kalimat yang singkat dan jelas sambil menunggu kesempatan yang tepat untuk mengutarakannya.
7. JANGAN SOK PAMER.
Kebiasaan satu ini sering kita lakukan tanpa sadar. Misalnya, Anda baru saja pulang berlibur ke tempat yang superekslusif, pasti Anda tak bisa menyembunyikan kegembiraan. Berbagi kegembiraan boleh-boleh saja, tapi tak perlu lepas kendali menceritakan segalanya secara detail pada teman-teman Anda. Apalagi sampai menimbulkan kesan pamer hingga menumbuhkan rasa iri (bahkan kesebalan) dalamdiri kolega Anda. Kebahagiaan berumah tangga pun tak perlu diobral pada seisi kantor. Salah-salah rekan kerja yang masih bujangan atau yang tak seberuntungAnda dalam perkawinannya akan merasa keki. Begitu juga kalau kebetulan Anda tergolong langsing. Tak usah kelewat berbangga di depan rekan yang bertubuh subur. Jangan gembar-gembor bahwa Anda tak perlu repot-repot berdiet atau bisa menyantap segala macam makanan tanpa khawatir menjadi gemuk. Percayalah, dengan cara seperti itu Anda tak bakal memenangkan kontes popularitas. Lebih baik mensyukuri segala kelebihan atau keberuntungan tanpa harus menyakiti hati orang lain.
8. JANGAN LUPA UCAPKAN TERIMA KASIH.
Kebanyakan orang biasanya cenderung sibuk mengomentari atau menasihati orang lain. Namun sering lupa memuji dan mengucapkan terima kasih. Padahal pujian dan terima kasih merupakan cara yang paling sederhana namun efektif untuk mengingat kebaikan orang lain sekaligus menjalin persahabatan. Bukan tidak mungkin, kelak suatu saat nasib Anda pun ditentukan oleh kebiasaan baik ini. Tak ada salahnya Anda pun berterima kasih atas banyak hal serupa yang tampaknya sepele. Semisal pada resepsionis yang memberi isyarat saat bos sedang marah, atau teman-teman kerja yang bersedia lembur ketika Anda menghadapi tenggat waktu yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Sadarilah, Anda tidak akan berhasil menapaki jenjang karier yang jauh lebih baik bila tanpa dukungan mereka. Jangan pernah tersenyum sinis pada mereka atau bersikap mencemooh. Jauh lebih terpuji bila Anda tersenyum manis sambil mengatakan, "Terima kasih banyak. Tanpa bantuan dan kebaikan teman-teman, saya tak mungkin meraih semua ini."
Sumber
mantan-bbd.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar