-->

Senin, 18 Januari 2010

Tips Beternak kambing


Beternak kambing adalah suatu kegiatan yang sangat menguntungkan, selama dalam
menjalankan usaha tersebut dikelola secara benar dan serius. Tidak ada kata
yang tidak mungkin. Begitulah ungkapan kata yang harus diungkapkan dalam
menjalani suatu usaha. Selama kita serius dan tekun dalam menjalani usaha ini,
pasti tujuan dan cita-cita kita akan tercapai.

Ada beberapa hal utama yang harus kita siapkan sebelum kita menjalani usaha ini.

1. mempersiapkan lahan pakan.
Ketersediaan pakan adalah hal yang sangat fital bagi kelangsungan peternakan.
Mustahil suatu usaha peternakan terwujud tanpa diimbangi dengan ketersediaan
pakan. Untuk mempersiapkan pakan, sudah seharusnya kita mempunyai gambaran
tentang jumlah kambing yang akan kita pelihara. Semakin banyak kambing yang
akan kita pelihara, maka semakin luas lahan pakan yang harus kita siapkan,
begitu juga sebaliknya, semakin sedikit kambing yang akan kita pelihara, maka
lahan yang harus kita siapkan juga tidak terlalu luas.
Pakan kambing yang ideal seharusnya tidak terdiri dari satu macam jenis saja.
Kita dapat mencampur pakan tersebut dari berbagai macam daun daunan. Tetapi
untuk peternakan yang mempunyai kapasitas besar, pakan yang mudah dan selalu
terjamin ketersediaannya adalah rumput gajah. Karena rumput gajah dapat dipanen
umur 40-50 hari. Sehingga peternak harus dapat mengatur jadwal pemenenan yang
tepat. Sehingga di harapkan rumput gajah tersebut dapat selalu dipanen untuk
pemberian pakan kambing. Peternak dapat menyewa lahan untuk menanam rumput
gajah tersebut.

Berikut ini adalah cara penanaman rumput gajah ;

a) sediakan rumput gajah berupa stek. Bibit ini dapat diperoleh dari petani
ataupun dari dinas peternakan setempat.

b) Cangkul lahan tanam dengan kedalam 20 cm dan dibuat parit dengan jarak antar
parit selebar 60 cm.

c) Buat lubang tanam dengan kedalaman 15 cm, jarak antar lubang tanan sekitar
50-60 cm.

d) Beri pupuk pada lubang tanaman, pupuk dapat berupa pupuk kandang maupun
pupuk pabrikansi seperti urea atau npk.

e) Masukkan bibit rumput gajah sebanyak tiga stek per lobang tanam.

f) Panen rumput gajah pertama dapat dilakukan pada tiga bulan pertama, hanya
saja rumput panenan pertama ini biasanya kurang disenangi oleh kambing,
sehingga biasanya rumput gajah tersebut dibuang.

g) Bersihkan segera rumput liar yang tumbuh setelah panenan pertama dilakukan,
lalu beri pupuk kandang secukupnya pada tanaman tadi.

h) Setelah 40-50 hari kemudian panenan ke dua dapat dilakukan dan biasanya
rumput pada panenan yang ke dua ini lebih disukai oleh kambing, karena memiliki
batang yang tidak terlalu keras.

Selain diberi pakan pokok berupa hijauan, sebaiknya kambing juga diberi pakan
tambahan berupa pakan penguat sebagai penguat. Sumber pakan penguat dapat
berupa dedak jagung, ampas tahu, bungkil kacang tanah, kulit kedelai atau
campuran pakan tersebut.
Pakan penguat tersebut jumlahnya tidak harus banyak, tetapi diusahaan setiap
hari selalu disajikan ke kambing, supaya kambing tersebut tidak kekurangan
mineral maupun protein.


2.Membuat kandang.
Prinsip kandang yang ideal adalah tempat yang nyaman bagi ternak kambing itu
sendiri. Kandang diusahakan dibuat dari bahan yang awet dan tahan lama,
terutama pada lantai kandang, kerena lantai tersebut merupakan pijakan pada
saat kambing berada di dalam kandang. Apabila lantai kandang mudah patah maka
akan dapat membahayakan kambing yang kita pelihara. Lantai kandang tidak boleh
menggunakan papa yang terlalu lebar. karena papan yang lebar akan menghambat
kotoran ataupun urin terbuang secara lancar. dampaknya kambing akan cepat
kotor. menurut saya, lantai kandang yang ideal adalah lantai yang menggunakan
bahan dasar bambu, karena selain harganya lebih murah, lantai bambu juga
mempunyai lebaran yang pas (6 cm), sehingga kotoran dan urin langsung jatuh ke
bawah.
Kandang dibikin model panggung dan lantai kandang harus dibuat miring agar
kotoran kambing dapat dengan mudah dibersihkan. Selain itu dengan kemiringan
lantai kandang, maka kita akan dengan mudah menampung urin kambing menuju
tempat yang dikehendaki. Karena urine dan kotoran kambing (srintil) mempunyai
nilai jual yang sangat bagus.
Dengan kandang model panggung, kita juga akan dapat dengan mudah mengontrol
kesehatan kambing itu sendiri. Karena kesehatan kambing dapat dipantau dari
kotoran kambing yang di keluarkannya. Misal, kotoran kambing agak menggumpal
merupakan pertanda bahwa kambing tersebut terkena cacingan dan harus segera
diberi obat cacing.
Kandang juga harus dilengkapi dengan tempat minuman kambing yang letaknya
dibelakang kandang dan posisinya berada di luar kandang. Kerena kalau tempat
air itu berada di dalam, kambing akan menggaru-garukkan tanduk ditempat air,
sehingga air gampang tumpah.


3.Memilih Induk.
Tahap yang paling menentukan dalam usaha peternakan kambing adalah penjaringan
material kandang atau pemilihan induk. Karena apabila kita salah dalam memilih
induk dapat dipastikan kita akan rugi dalam menjalankan usaha ini. Karena pada
prinsipnya, kambing baik maupun kambing jelek tetap makan. Dan makan adalah
biaya. Makanya jangan gegabah dalam melakukan pembelian induk. Kalaupun ada
kambing jelek beranak bagus itu merukakan suatu keberuntungan belaka. Tetapi
kalau kita memilih induk dengan benar dan tepat, maka peluang untuk mendapatkan
keturunan yang bagus sangatlah besar….
Memang tidak mungkin seekor kambing itu sempurna secara kasat mata, tetapi ada
beberapa kriteria wajib, yang harus peternak pilih. Karena hal ini nantinya
akan berpengaruh pada keturunan berikutnya. Kriteria yang termaksud adalah :

a). Warna harus hitam.
Warna hitam adalah warna yang sangat favorit dalam kelas kambing etawa. Apalagi
pola hitam tersebut berada tepat dan presisi dibagian kepala. Ada beberapa
kelompok petani yang menyebut dengan istilah “kepala hitam atau ndas ireng”
(Jawa Timur). Sebagus apapun kambing itu, kalau warna tidak hitam maka pamor
kambing tersebut akan berkurang. Kambing dengan warna pola hitam berarti
memiliki gen warna hitam, yang apabila nanti dikawinkan dengan pejantan warna
hitam, harapannya cempe yang akan dihasilkan memiliki pola warna hitam juga.
Sebagai gambaran, kambing standart, pola warna hitam lebih mahal minimal Rp.
250.000, jika di banding dengan kambing pola warna coklat, dengan umur yang
sama.

b). Telinga tipis, panjang dan lurus ke bawah.
Telinga tipis dan panjang merupakan syarat wajib bagi calon induk. Baik induk
pejantan maupun induk betina. Telinga harus terkesan jatuh ke bawah, ujung
pangkal telinga tidak boleh ada patahan. Telinga juga tidak boleh melebar ke
bawah. Kebanyakan kambing yang berada di pasaran, posisi telinga atas sudah
baik, tetapi di bawah melebar atau melengkung ke samping. Faktor telinga yang
bagus sangat penting sekali bagi peternak, karena akan berpengaruh ke keturunan
yang dihasilkan.

c. factor pelengkap lain.
Sudah penulis katakan, tidak ada kambing yang sempurna. Kalaulah ada yang bagus
di pola, mungkin kambing itu memiliki kekurangan dipanjang telinga atau pada
bagian yang lain. Tetapi minimal kita sebagai peternak harus mencari bakalan
induk yang mendekati sempurna. Ada beberapa factor pelengkap lain yang dapat
dipilih supaya kambing yang akan kita beli nantinya mendekati sempurna.
Beberapa factor tersebut diantaranya, kaki atau tulangan yang besar dan kokoh,
kulit yang tebal, ekor yang melengkung ke atas, bulu ekor yang lebat, mata yang
cerah, tanduk yang simetris ke belakang, cekungan yang besar pada hidung
kambing.
Factor pelengkap sifatnya tidak wajib. Tetapi kalau itu ada dikambing yang
bakal di beli, tidak ada salahnya apabila peternak mengambilnya sebagai calon
induk. Dengan pencatatan data yang lengkap, peternak nantiya akan dapat
menciptakan keturunan yang stabil, jika berbagai elemen tersebut di
kawinsilangkan, tetapi hal ini memerlukan waktu dan biaya yang sangat amat lama
dan mahal.

Jika ingin menciptakan trah kambing seperti yang dikehendaki peternak, hal
pertama yang dilakukan peternak adalah mencari induk yang berproduksi tinggi
dan pejantan yag memiliki induk dengan tingkat produksi yang tinggi pula. Lebih
baik lagi jika keduanya (induk dan pejantan) berasal dari induk dan pejantan
yang sama (kelahiran kembar). Jika sudah cukup umur, indukan dan pejantan
tersebut dikawinkan. Dengan manajemen yang baik, kambing bisa beranak 2 kali
dalam 3 tahun. Dalam 2 tahun bisa menghasilkan 6 ekor cempe. Cempe-cempe jantan
bisa di jual, sedangkan cempe betina terus di pelihara sampai dewasa kelamin
dan jika sudah cukup umur di kawinkan dengan pejantan nenek moyangnya. Jika
pejantan nenek moyangnya sudah mati atau sudah tidak terlalu kuat, bisa di
gantikan dengan pejantan lain yang masih sedarah. Dari perkawinan-perkawin an
ini akan selalu di hasilkan individu-individu baru yang variasinya sangat
lebar, tetapi semakin lama variasi tersebut akan
semakain mengecil dan mendekati seragam. Individu-individu yang produksinya
tinggi terus dipertahankan sebagai induk, sedangkan individu-individu yang
tingkat produsinya rendah bisa di singkirkan atau di jual.

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates