Jumat, 06 November 2009
Menurut majalah Wired bulan Februari lalu, disebutkan bahwa netbook telah ‘mengobrak-abrik’ aturan bisnis hardware komputer, karena di balik desainnya yang kecil dan didesain untuk email dan penggunaan Internet,
netbook dengan harddisk yang lebih kecil dan lambat, keyboard kecil dan harga yang lebih murah, membuat netbook bahkan tidak bisa menjalankan aplikasi utama, seperti program grafis, aplikasi editing audio dan video, juga beberapa game 3D. Berikut beberapa hal yang mungkin dapat menunjukkan bahwa tidak semua netbook cocok untuk setiap pengguna.
1. System operasi
Banyak netbook telah berbasis Linux, dikarenakan untuk memotong biaya produksi. Selain itu, juga karena Linux lebih stabil, bisa diandalkan dan lebih murah ketimbang Windows. Namun, ada juga netbook yang berbasis Windows XP Home Edition. Akan tetapi model netbook tersebut tidak memiliki teknologi Microsoft Remote Desktop Connection, ataupun join ke domain server Windows, seperti yang bisa dilakukan di system Windows XP Professional dan Windows Vista Business.
2. Ukuran display
Netbook didesain untuk berukuran kecil, ringan dan portable. Banyak model netbook yang memiliki ukuran display hanya tujuh hingga sembilan inch. Memang sebagian user senang dengan layar kecil, namun ada juga yang tidak. Untuk layar sembilan inch seperti di Dell Inspiron Mini 9, misalnya, telah support dengan resolusi layar 1024×600 piksel, Walaupun resolusi tersebut sudah menjadi standard de facto PC, namun resolusi layar tersebut akhirnya bisa dimanfaatkan untuk netbook.
3. Baterai
Netbpl dibangun dari inisiatif membangun laptop yang simple, yang dapat digunakan juga oleh anak-anak di negara berkembang, Sebagai hasilnya, system netbook dibuat hemat energi, mengingat netbook sering digunakan jauh dari rumah dan kantor. Untuk kategori ketahanan baterai, tergantung bagaimana manufaktur membuat model netbook, dari sisi CPU, harddisk, dan teknologi display netbook.
4. Tombol pointer dan keyboard
Tema netbook adalah kecil, terutama untuk keyboard dan touchpad-nya. Sebagian besar brand netbook, seperti Acer, Asus, Dell, HP, Lenovo, dan MSI Wind, membuat desain keyboard juga touchpad, cukup beralasan sesuai dengan ukuran netbook yang kecil.
5. Kapasitas penyimpanan
Jika notebook mampu menyediakan kapasitas harddisk 80GB, 160GB, atau 250GB, namun untuk beberapa style netbook hanya menyediakan SSD (Solid State Drive) sebesar 16GB, dan sudah cukup berat untuk load Windows, hingga hanya menyisakan sedikti space untuk menyimpan file.
6. Optical Drive
Selain itu, kebanyakan netbook tidak memiliki CD-ROM atau DVD drive sehingga user harus menggunakan perangkat keras lain untuk menginstal software di netbook.
7. Bobot
Banyak model netbook yang berbobot kurang dari 1 kg hingga 1 kg. Netbook memiliki bobot yang ringan, mengingat sisi portabilitas yang selalu diusung netbook.
8. Kapasitas
Banyak user yang terkadang ingin membuat netbook mereka kompatibel dengan system office lain, dan beberapa netbook dapat bekerja sama untuk itu.
9. CPU
Netbook tidak bisa dibandingkan dengan PC desktop. Ketika PC desktop bisa didukung oleh Intel quad-core 2.83GHz, netbook justru lebih sering memilih menggunakan Atom dengan kekuatan 1.33GHz atau Z530 1.6GHz. Walaupun chip processor netbook tidak cukup melayani program grafis, kebanyakan game 3D atau aplikasi teknis, namun chip Atom yang digunakan cukup ampuh utnuk mengakses email, surfing Internet, review dan editing dokumen, spreadsheet, dan aplikasi presentasi. Performance semakin cepat, maka baterai semakin boros, dan hal ini bukan orientasi utama netbook, mengingat netbook lebih berorientasi kepada penghematan baterai karena penggunaannya untuk traveling.
10. Integrasi wireless
Untuk fasilitas satu ini sudah dipertimbangkan oleh manufaktur netbook, yakni dengan memasang koneksi Bluetooth dan sebagian netbook juga telah memiliki jaringan Wi-Fi 802.11g. Namun, banyak user berharap netbook dapat terkoneksi dengan jaringan seluler broadband, seperti di laptop atau netbook.
0 komentar:
Posting Komentar