Selasa, 08 Desember 2009
YOGA tertawa diciptakan oleh Dr Kataria pada 1995. Kini terapi tersebut sudah mendunia dan diadaptasi di beberapa negara termasuk Indonesia. Kini anggota klub tersebut sudah mencapai ribuan. Mungkin Anda penasaran ingin tahu seperti apa yoga tersebut? Sebenarnya tahapan yoga ini hampir sama dengan yoga biasa. Namun, dalam sesi yoga tertawa dimasukkan unsur fun dan tawa yang membuat rileks dan bahagia.
Seperti halnya akan memulai olahraga atau yoga biasa, yoga tertawa juga membutuhkan pemanasan. Pemanasan ini sangat dibutuhkan untuk melenturkan otot-otot tubuh. Pemanasan dilakukan dengan menggerak-gerakkan otot leher, bahu, dan juga kaki.
Setelah melakukan pemanasan, sesi selanjutnya adalah permainan. Peserta yoga akan diajak untuk bermain. Permainan biasanya dipilih jenis yang bisa mengasah kreativitas dan tentu saja mampu memicu tawa natural. Di sini peserta diajak untuk bermain game yang fun, rileks, dan tertawa bersama.
Kemudian sesi yoga tertawa diakhiri dengan meditasi tertawa. Dalam meditasi ini, peserta akan merasa santai dan bisa tertawa lepas dan gembira. Sesudahnya dijamin Anda akan merasakan bahagia dan relaks. Wajah juga akan terlihat cerah dan semangat hidup Anda akan muncul kembali.
Sesampai di rumah perasaan bahagia masih akan terbawa. Peserta masih akan tersenyum gembira saat mengingat kegiatan saat sesi yoga tertawa. Selanjutnya, perasaan bahagia akan menjadi teman Anda. Anda pun akan lebih mudah tertawa dan tersenyum bahagia saat merespons sesuatu.
Yoga ini bagus dilakukan oleh semua orang. Apalagi bagi mereka yang terkena depresi. Hanya saja, Anda yang habis menjalani operasi disarankan untuk tidak melakukan yoga ini. Karena aktivitas tertawa akan membuat luka bekas operasi berkontraksi dan terasa nyeri. Sebaiknya konsultasilah dengan dokter sebelum Anda mengikuti yoga ini. Bersabarlah untuk mengikuti yoga tertawa hingga luka benar-benar sembuh.
Sumber : sindo//tty
0 komentar:
Posting Komentar