Senin, 21 Desember 2009
Alasan kurang komunikasi seringkali dituding sebagai alasan dari banyak kasus perceraian yang terjadi antara pasangan suami istri (pasutri).
Kedua belah pihak pasangan saling berebut sibuk diluar rumah tanpa perduli dengan keadaan didalam rumah. Mereka juga tak lagi perduli dengan kehangatan situasi pernikahan mereka. Padahal salah satu tujuan dari pernikahan ialah kebahagiaan didalamnya.
Psikolog Klinis asal Amerika Serikat Neil Clark Warren dalam buku Learning To Live With the Love Of Your Life mengungkapkan, untuk memiliki komunikasi yang baik dalam pernikahan ialah fokuskan perhatian pada pasangan saat tengah barbincang.
Sebenarnya, waktu singkat sekitar lima menit dapat digunakan dengan efektif untuk menunjukkan perhatian dengan menanyakan keadaan masing-masing pada pasangan suami istri.
“Apabila Anda bertemu dengan pasangan, tanyakan keadaannya hari itu dan berfokuslah pada jawaban itu,” ujar Neil.
Neil juga mengungkapkan, pasutri bisa mengusahakan agar komunikasi mengalir lancar dengan dengan melakukan suatu kegiatan bersama-sama. Hal itu diyakini dapat digunakan pasutri untuk berbagi dalam menggali suatu pokok permasalahan secara mendalam yang biasanya tidak diperhatikan.
Psikolog Ratih Ibrahim mengakui, salah satu masalah klasik yang sering dihadapi oleh pasutri ialah kurang efektif waktu berkomunikasi. Bisa saja terjadi pasutri memiliki waktu berbincang yang cukup, namun pesan yang disampaikan tidak dapat dipahami dengan baik. Hal tersebut mungkin terjadi apabila salah satu atau kedua pihak perhatiannya terbagi dengan hal lain.
Dia mengharapkan, setiap pasutri memiliki rasa tanggung jawab untuk mempertahankan pernikahannya. Sehingga setiap permasalahan bisa dihadapi bersama melalui proses. Bisa dengan memilih cara dari suami atau istri, atau saling menyesuaikan.(berbagai sumber/ri)
Tips
Psikolog Neil Clark Warren yang telah berpengalaman sebagai konseling perkawinan memberikan lima tips berikut untuk memperbaiki komunikasi dalam pernikahan:
* Saat bertemu dengan pasangan, tanyakan keadaannya danfokus pada jawaban itu. Berdasarkan inti jawabannya, ajukan dua hingga tiga pertanyaan lain selama kurang lebih lima menit. Tunjukkan Anda sungguh-sungguh menaruh perhatian.
* Di sore hari, ketika Anda lelah karena tugas sehari-hari, beristirahatlah sejenak dan kemudian ambil waktu untuk menyegarkan hubungan kembali.Suami istri perlu bersama-sama meluangkan waktu setengah jam setiap petang untuk membuat mereka lebih dekat. Dengancara ini mereka dapat saling memperhatikan dan mendiskusikan banyak hal untuk menjauhi semua tekanan maupun tuntutan dunia.
* Kirimkan sepucuk surat atau berikan hadiah kecil kendati tidak ada alasan khusus. Kadang-kadang komunikasi timbul melalui tulisan singkat atau hadiah kecil yang menunjukkan perhatian pada sesuatu yang penting.Yang dibutuhkan hanyalah setangkai bunga mawar, sebatang coklat atau sebuah memo kecil, atau apa saja yang bisa menyertai bisikan yangkeluar dari lubuk hati yang dalam.
* Upayakan komunikasi itu mengalir. Buatlah jadwal dan lakukan aktivitas yang melibatkan waktu bersama-sama, misalnya kegiatan olah raga.Gunakan waktu itu untuk menggali secara mendalam suatu pokok persoalanyang pada umumnya tidak mendapat perhatian.
* Jika pasangan tengah bermasalah, Anda harus memberi perhatian yang seksama. Tatkala terjadi masalah, itulah waktu yang tepat untuk menjadi sahabat dari orang yang paling Anda kasihi. Pada saat-saat seperti itu, pikiran dan perasaan muncul ke permukaan dan perlu diungkapkan. (ri)
Sumber
Republika.com
0 komentar:
Posting Komentar