-->

Minggu, 14 Maret 2010

Tips Mengatasi Anak Ngambek Sekolah

BAGI sebagian anak,hari pertama masuk sekolah adalah hari yang tidak menyenangkan.Tak heran,bila mereka pun ngambek atau nangis begitu sampai di sekolah.Bagaimana mengatasi hal ini?

Zara Tamira,4,menangis sejadi-jadinya saat bundanya menyuruhnya masuk ke kelas yang dipenuhi anak-anak seusianya. ”Aku nggak mau kalau masuknya nggak sama mama, aku takut,” katanya seraya menangis. Mau tidak mau,sang bunda pun terpaksa ikut masuk kelas dan mengikuti pelajaran Zara saat itu. Sudah hari keempat Zara terus-terusan rewel,dan lagi-lagi bundanya pun terpaksa menemaninya mengikuti pelajaran di sekolah. Apa yang dialami Zara memang biasa terjadi pada hari pertama anak mulai masuk sekolah.

Ternyata tidak hanya Zara saja yang rewel tidak ingin sekolah, ada seorang teman sebayanya yang mengalami hal sama.Saling takutnya,anak tersebut malah tak mau masuk sekolah. Parahnya lagi, ibunya pun mengizinkannya untuk tidak masuk sekolah. Memang memasuki lingkungan yang baru adalah masa-masa yang mendebarkan. Sama halnya dengan anak-anak yang baru memasuki masa-masa sekolah pertamanya, terutama di masa taman kanak- kanak. ”Menangis karena tidak terbiasa,merasa asing dengan orang sekitar merupakan reaksi yang dialami beberapa anak saat mereka memasuki sekolah,terutama sekolah di taman kanak-kanak atau pre-school,” tutur pengamat anak,Melly Kiong.

Sebenarnya, apa yang dilakukan ibunda Zara adalah suatu tindakan yang benar, dengan tujuan agar Zara bisa dilepas. Harapannya, nantinya dengan sendirinya Zara sudah berani masuk sekolah sendiri dan terbiasa dengan lingkungan barunya. ”Beri pendampingan sementara dan bantu anak untuk sosialisasi dengan teman-temannya.Ada baiknya juga Anda memberikan pujian bahwa mereka anak-anak hebat, dan jangan lupa tunjukkan antusiasme kita dengan cerita mereka setelah pulang sekolah,”tuturnya. Melly menyarankan agar para orangtua memberikan penjelasan kepada anak sejak dini dengan bahasa anak-anak, mengapa mereka harus sekolah atau apa manfaatnya.

Dengan begitu, sejak dini anak-anak sudah diperkenalkan mengenai kewajiban mereka untuk menuntut ilmu, jadi permintaan yang tidak perlu ditoleransi karena akan melahirkan ketidakwajaran selanjutnya. ”Siapkan mentalnya dan berikan penjelasan akan tujuan utama kenapa mereka harus bersekolah. Ajaklah mereka ngobrol tentang cita-cita mereka dan semua cita-citanya bisa dicapai lewat sekolah,” tandas pengarang buku Siapa Bilang Ibu Bekerja Tidak Bisa Mendidik Anak dengan Baikini. Ketakutan anak di sekolah ini ternyata tidak hanya dialami anakanak yang baru masuk sekolah taman kanak-kanak, tetapi juga dapat dialami setiap anak hingga usia 14–15 tahun,saat mulai bersekolah di sekolah baru atau menghadapi lingkungan baru.

Atau, ketika menghadapi suatu pengalaman yang tidak menyenangkan di sekolahnya. Jangan jadikan lingkungan sekolah sebagai alasan anak tidak mau sekolah.Namun apabila anak takut sekolah lantaran alasan masalah teman, Melly menyarankan kita bisa carikan teman yang kurang lebih setipe dengan anak kita. Jika kita bisa, ajak guru untuk memperhatikan anak, sementara kita juga menceritakan apa yang disukai anak sehingga guru bisa cepat mengakrabi anak.

”Bantu anak untuk merasakan ketenangan dan rasa aman terlebih dahulu dan kerja sama dengan guru, dan berikan tenggang waktu kepada anak supaya mereka tidak kebablasan rewelnya,” saran Melly. Obat yang paling mujarab yang membuat anak merasa senang bersekolah adalah dengan memberikan pujian atas kehebatannya, khususnya saat anak sedang tidak rewel; dan ingat, kerja sama dengan guru juga sangatlah penting.

Jadi, agar anak tidak terlalu rewel saat mendapati lingkungan barunya, yaitu sekolah; maka disarankan Melly, ada baiknya untuk memilih sekolah yang dekat dari rumah.


Sumber
http://sonny.dagdigdug.com

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates