Senin, 06 Juni 2011
SEBANYAK 16 orang di Eropa telah meninggal dan ratusan lainnya tengah dirawat di rumah sakit akibat infeksi bakteri serius. Ini tentunya menyebabkan rasa khawatir masyarakat, tak hanya Eropa, tapi juga dunia atas keamanan produk makanan yang dikonsumsi.
Seperti dikutip dari Shine (1/6), lebih dari 1.150 pasien di Jerman dan Swedia telah melaporkan gejala serius infeksi E.coli. Ditambah, kasus yang timbul di Prancis, Denmark, Inggris, Belanda, dan Swiss.
Menurut seorang sumber yang merupakan seorang pejabat, infeksi ini disebabkan mentimun dari Spanyol. Meski begitu, penyelidikan akan terus dilaukan guna mengidentifikasi asal muasal timun yang tercemar bakteri E.coli yang telah di ekspor ke ke negara-negara Eropa lainnya.
Sementara Spanyol ditunjuk sebagai pihak yang bersalah, produksi timun negara itu pun dihentikan. Meski kecewa dan marah, para petani Spanyol pun terpaksa memenuhi aturan itu. Beberapa petani telah menghancurkan panen timun mereka, sedangkan yang lainnya berani menunjukkan kepada publik dengan memakan sendiri timun panen mereka sembari menyerukan adanya penyelidikan lebih lanjut.
Para peneliti mengatakan kaum yang kini paling riskan yakni para perempuan muda, Itu mungkin karena kini semakin banyak perempuan yang mulai makan makanan sehat. Padahal sebelumnya, kaum yang paling rentan adalah anak-anak dan lansia.
Wabah E.coli serupa pernah terjadi di Amerika pada 1994 dan 1995. Yang menjadi korban jiwa waktu itu yakni empat anak dan ratusan lainnya yang terinfeksi hamburger yang terkontaminasi di sebuah restoran cepat saji.
Untuk itu, kini para ahli kesehatan mengingatkan masyarakat untuk benar-benar mencuci bersih sayuran seperti timun dan selada. Dan, segera cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala terinfeksi E.coli. (Pri/OL-06)
0 komentar:
Posting Komentar