Senin, 06 Juni 2011
BANYAK yang berpendapat bahwa bercinta mampu menjadi solusi untuk meredakan stres karena bersifat menenangkan dan memberikan energi. Seks ditengarai membebaskan tubuh dari rasa tegang yang ditimbulkan permasalahan sehari-hari dalam kehidupan seseorang secara alami.
Selama berhubungan seksual, tubuh memproduksi senyawa kimia neuro yang disebut endorfin. Salah satu momen dari pembebasan senyawa ini yakni kala orgasme. Tubuh pun akan memproduksi 'morfin alami' ini sehingga mengubah suasana hati seseorang beralih ke perasaan santai.
Namun, ada efek samping dari hal ini. Beberapa orang kerap menggunakan seks sebagai solusi untuk menghilangkan stres. Ini tentunya bertentangan dengan menikmati aktivitas itu dari tujuan sebenarnya.
Seorang seksolog Dr Rajendra Sathe menjelaskan, "Banyak yang menggunakan masturbasi seks sebagai pereda stres. Ini memang ampuh dan bisa membebaskan kita dari ketegangan dan membuat rileks. Tapi ini bukan alasan untuk melakukan seks." Ia menambahkan, "Ide sebenarnya di balik hubungan seksual yakni merasakan kenikmatan dan kesenangan saat berada bersama pasangan, bukan melepaskan ketegangan. Dalam jangka panjang, terbiasa melakukan seks untuk meredakan stres bisa berefek tidak menguntungkan seperti halnya penggunaan alkohol yakni mengalami kecanduan Hal itu juga bisa terjadi dengan seks."
Seseorang yang menjadikan hal itu sebagai suatu kebiasaan, katanya, bisa berakhir mengalami sindrom kelelahan seksual. Maka itu, lakukanlah hubungan seks ketika Anda memang ingin benar-benar menikmati pengalaman dan konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa stres," saran Dr Sathe seperti dikutip dati Times of India, Kamis (2/6). (Pri/OL-06)
0 komentar:
Posting Komentar