Selasa, 27 April 2010
Fitur telepon seluler (ponsel) yang semakin lengkap telah memuat peran alat yang satu ini semakin vital. Bahkan, seperti halnya laptop atau notebook, banyak orang telah menggunakan ponsel, terutama jenis smartphone, sebagai alat kerja sehari-hari.
Alhasil, ponsel juga menjadi alat penyimpan berbagai data penting. Bukan hanya data personal seperti nomor rekening atau password phone banking, data-data pekerjaan pun tak jarang tersimpang di dalamnya.
Melihat perkembangan ini, tentu, fitur pengaman ponsel semakin penting. Sebab, mengamankan ponsel bukan hanya mengamankan fisiknya tapi juga data-datanya.
Fitur pengaman ini juga menjadi kian penting karena risiko kehilangan ponsel semakin tinggi. Sebagai gambaran, di negeri yang aman seperti Inggris saja, tingkat kehilangan ponsel mencapai 228 unit ponsel per jam.
Saat ini, pengaman data paling standar yang ada di semua ponsel adalah Personal Identification Number (PIN). Untuk data yang termuat di dalam kartu SIM, seperti buku alamat, ada PIN dari operator.
Ada kunci ketiga yang bisa dimanfaatkan dengan gratis. Pengaman ini adalah identitas ponsel, yang biasa disebut IMEI (International Mobile Equipment Identity). Jika ponsel dianalogikan dengan mobil, maka IMEI ini semacam nomer mesin.
Operator bisa mendeteksi IMEI dari ponsel yang menggunakan SIM mereka. Di atas kertas, pemilik ponsel yang sah bisa saja meminta seluruh operator untuk memblok ponsel dengan nomer IMEI tertentu.
Tapi kunci-kunci gratis ini terbilang mudah ditembus. Bahkan kunci yang didasarkan pada IMEI sekalipun. "Pencuri bisa mengubah IMEI karena memang ada tools-nya," kata Content Management XL Mobile Data Services, Arief Agus.
Jadi, mereka yang gemar menyimpan data penting nan-pribadi di ponsel, tentu membutuhkan kunci pengaman ekstra.
Menutup akses data Saat ini, ada banyak aplikasi pengaman yang dibuat pihak ketiga. Ada yang gratis dan ada yang bayar. Tentu, yang tidak gratis memiliki fitur yang lebih andal dan beragam. Harga satu paket pengaman data ponsel berkisar 30 hingga 40 dollar AS.
Aplikasi berbayar yang cukup lengkap antara lain Kaspersky Mobile Security 8 yang bekerja di atas sistem operasi Symbian versi 9.1, 9.2, hingga 9.3. Ada juga produk serupa yang ditujukan untuk ponsel yang memanfaatkan sistem operasi Windows Mobile seri 5.0, 6.0, dan 6.1. Banderol harga aplikasi buatan Kaspersky ini 30 dollar AS.
Software lain yang bisa dimanfaatkan untuk pengaman data ponsel seperti PhoneBAK2U, Phoneback Mobilephone, Security Genius, Phone Guardian, Mobi Guard, Ultimate Theft Alert V3, Lookout, ataupun Mguard Theft Recovery.
Cara kerja aplikasi ini relatif sederhana. Jika kartu SIM diganti, ponsel akan mengirimkan pesan secara otomatis ke sebuah nomer darurat, yang telah ditetapkan terlebih dulu oleh si pemilik ponsel. Pemilik yang sah bisa menutup akses ke berbagai data di ponsel dengan me-reply ke pesan otomatis tersebut.
Aplikasi lain yang lumayan tenar di sini adalah BAK2U. XL Axiata pernah bekerja sama BAK2U untuk menyediakan pengaman ekstra bagi para pelanggan layanan BlackBerry XL.
Jadi, pelanggan yang memanfaatkan pengaman ekstra itu bisa melakukan backup data dan melakukan blokir bila handset hilang atau dicuri.(KONTAN/Dian Pitaloka S, Astri Kharina)
Sumber
KOMPAS.com
0 komentar:
Posting Komentar