Selasa, 06 April 2010
Anda merasa sering lupa? Cobalah diet untuk mengurangi asupan kalori dalam tubuh. Menurut penelitian yang dilakukan tim University of Munster, Jerman, relawan yang menjalani diet selama tiga bulan, memorinya menjadi lebih baik.
Penelitian ini melibatkan 50 orang sehat, dengan usia rata-rata 60, yang diklasifikasikan memiliki berat badan normal dan kelebihan berat badan. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama, terdiri dari relawan yang diminta untuk mengurangi jumlah kalori yang mereka makan hingga 30 persen. Kelompok kedua, relawan diminta untuk meningkatkan asupan makanan sebesar 20 persen, dan kelompk ketiga tetap makan seperti biasa.
Temuan menunjukkan bahwa hanya 12 minggu setelah orang-orang yang mereka lakukan diet, hasil tes memorinya menjadi lebih baik 20 persen dibandingkan pada awal percobaan. Dan, tidak ada perubahan dalam kelompok kedua dan ketiga.
Para peneliti, dari Universitas Munster, di Jerman, mempublikasi penelitian ini dalam "Proceedings National Academy of Sciences Journal". Mereka percaya bahwa efek tersebut disebabkan oleh insulin, yang dibuat ketika tubuh memproses makanan. Peneliti berspekulasi proses tersebut dapat merusak saraf di otak dan memberikan kontribusi pada terjadinya dementia atau penurunan daya ingat.
Tahun lalu, peneliti memperingatkan bahwa tingkat kolesterol tinggi pada usia 40 tahun dapat meningkatkan risiko Alzheimer di kemudian hari, sekitar 50 persen. Studi lain menemukan bahwa perokok berat dan peminum beresiko berkembang penyakit Alzheimer enam sampai tujuh tahun lebih awal daripada yang bukan perokok. Masalah dengan memori sering menjadi indikator awal kondisi neurologis yang hancur.
Banyak ahli percaya ada hubungan antara makanan dan risiko penyakit dementia, alzheimer atau pikun. Tapi tidak ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan kondisi tersebut. Meskipun ada beberapa jenis obat yang dapat mengurangi gejala dan memperlambat penurunan fungsi otak.
"Bagian menarik dari penelitian ini menambah gambaran tentang bagaimana diet dapat mempengaruhi memori seseorang. Menurunnya memori memang menjadi gejala awal dementia," kata Rebecca Wood, kepala Alzheimer's Research Trust, di Inggris seperi VIVAnews kutip dari Telegraph.co.uk
Sumber
VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar