Senin, 01 November 2010
Tak hanya wanita, pria juga bisa mengembangkan kanker payudara, dan perawatannya bisa jauh lebih kompleks jika didiagnosis pada stadium lanjut.
Seperti halnya wanita, pria pun harus rutin melakukan pemeriksaan dini payudara. Sebab, menurut Ketua Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YPKJ), Dr Sutjipto SpB(K)Onk mengatakan bahwa pria harus waspada, jika kelenjar air susu pada pria tidak berhenti hingga usianya mencapai 20 tahun.
"Pria juga punya kelenjar air susu, layaknya wanita. Namun, kebanyakan produksi kelenjar susu akan terhenti hingga usia pria mencapai 20-an. Tapi, jika produksi kelenjar susu tak terhenti, inilah yang bisa menyebabkan kanker payudara pada pria," katanya saat ditemui di acara Levi's Breast Cancer Campaign beberapa waktu lalu.
Sama halnya dengan Sutjipto, informasi dari situs Times of India juga menyatakan bahwa kebanyakan pria seringkali mengabaikan kanker payudara yang juga bisa menimpanya. Meski jarang terjadi namun menurut Ahli Onkologi Bedah di Rumah Sakit Apollo, Sameer Kaul menyatakan, dari kebanyakan kasus, pria rentan mengalami kanker payudara setelah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena pria juga memiliki nodul atau benjolan pada payudara, dan ketidakseimbangan hormon setelah usia 40 dapat menyebabkan kanker payudara.
Untuk setiap 100 kasus kanker payudara, 99 terlihat pada wanita dan 1 pada pria.
"Sel-sel kanker juga dapat berkembang dalam jaringan payudara pria. Masalahnya, tumor lebih awal menyebar ke bagian tubuh lainnya karena ukuran payudara pria yang kecil," kata Kaul menambahkan.
Rasa takut dan keraguan pada pria untuk memeriksakan diri menjadi penyebab masalah kanker payudara pada pria perlu mendapatkan perhatian khusus.
Diagnosis dan pengobatan pasien kanker payudara pria tergolong sama dengan wanita. "Perlakuan mungkin sama, termasuk kemoterapi atau operasi pengangkatan tumor, tergantung pada tahap diagnosis," kata Rudra Acharya, onkologi bedah di Artemis Health Institute, Gurgaon.
Gejala kanker payudara, antara lain pembengkakan di daerah payudara, pembentukan nanah, dan benjolan di ketiak atau wilayah payudara. "Mamografi tidak banyak membantu karena payudara berukuran kecil sehingga sulit terdeteksi. Namun, CT scan dan USG adalah pilihan yang lebih baik," ujar Acharya menjelaskan.
Sumber
VIVAnews
Artikel Yang Berhubungan
Label: kesehatan
0 komentar:
Posting Komentar