Jumat, 30 Juli 2010
Jakarta–Celana ketat yang sedang menjadi mode banyak dipakai perempuan ataupun laki-laki. Tapi penggunaan celana ini bisa berbahaya bagi kesehatan, salah satunya adalah terkena tight pants syndrome (TPS) atau sindrom celana ketat.
“Banyak sekali perempuan yang menggunakan celana ketat dalam kehidupan sehari-harinya dan tanpa disadari sepertinya sindrom celana ketat sudah mencapai tingkat epidemi,” ujar Lisa Stern, seorang pakar kesehatan perempuan, seperti dikutip dari Glamour, Senin (19/7).
Lisa menuturkan menggunakan celana ketat akan berisiko terhadap kesehatan vagina karena celana ketat akan menimbulkan penderitaan bagi vagina.
Gejala yang paling umum dari sindrom celana ketat ini adalah perubahan cairan vagina yang biasanya berwarna putih terkadang menjadi kuning atau berwarna pekat. Lalu disertai juga dengan nyeri panggul, vagina gatal dan kadang iritasi kulit.
Beberapa orang yang mengalami sindrom celana ketat ada yang disertai dengan penyakit menular seksual seperti infeksi jamur, atau mengalami gejala lain seperti kram menstruasi, ruam serta gangguan pencernaan.
Dr Octaviano Bessa, seorang internis dari Stamford, Connecticut menuturkan penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu motilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
Selain itu, celana ketat juga berisiko mengalami masalah pada saraf atau yang disebut dengan meralgia paresthetica. Jika penggunaannya digabungkan dengan sepatu berhak stiletto maka akan memberikan tekanan pada saraf fermonalis yang menyebabkan kesemutan serta rasa seperti terbakar di kaki.
Kondisi ini lebih sering muncul pada perempuan hamil, orang yang memiliki berat badan berlebih, orang yang memiliki penyakit tertentu dan memang sebagian besar penderitanya adalah kaum perempuan.
Tidak hanya penggunaan celana ketat yang bisa menimbulkan masalah, karena menggunakan kemeja dengan lingkar leher yang lebih kecil juga mempengaruhi kesehatan.
Kondisi tersebut bisa membuat seseorang merasa sakit kepala, penglihatan agak kabur serta adanya sensasi geli di telinga bagian kanan. Karena itu usahakan untuk selalu menggunakan celana atau kemeja dengan ukuran yang pas dan jangan terlalu ketat.
dtc/ tiw
Sumber
Solopos.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
0 komentar:
Posting Komentar