-->

Jumat, 30 Juli 2010

Lama-lama bisa memicu kanker

Sembelit memang bukan termasuk golongan penyakit berbahaya. Namun jika setiap orang mengetahui apa yang terjadi di dalam rongga usus mereka, mungkin gangguan ini tak akan disepelekan.

Frekuensi buang air besar ada standar normalnya. Jika pencernaan lancar, manusia akan mengeluarkan fesesnya satu sampai dua kali dalam sehari. Frekuensi pengeluaran feses yang lebih dari itu jelas akan berbahaya karena tubuh akan kehilangan zat makanan yang dibutuhkan. Namun jika feses terlalu lama berada di dalam usus, bahaya pun bisa terjadi dan tak kalah mengerikan pula.

Feses adalah salah satu bentuk sampah metabolisme selain keringat pada kulit dan urine dari ginjal. Jika tidak segera dikeluarkan, zat-zat sisa ini justru membahayakan bagi tubuh. Sampah ini bisa saja memiliki sifat karsinogenik atau memicu terjadinya mutasi sel dan berujung pada munculnya sel kanker. ”Efek dari keberadaan feses yang terlalu lama pada usus besar salah satunya adalah munculnya kanker rektum. Ini akan seperti trigger yang memacu mutasi sel,” kata dr Istar Yuliadi.

Permukaan usus memiliki lapisan yang dipenuhi dengan jonjot-jonjot yang berpori. Bentuk permukaan ini memang didesain agar zat makanan yang melalui usus bisa cepat diserap. Karena itu jika feses terlalu lama ngendon di dalam usus, maka justru zat sampah ini yang akan terserap kembali oleh dinding usus. Potensi terjadinya kanker bisa tinggi jika gejala seperti sembelit ini sering terjadi. ”Tapi memang potensi kanker tidak muncul jika baru sekali sembelit. Kalau sudah berkali-kali, baru berisiko terjadinya kanker,” lanjut dr Retno.

Risiko kanker tersebut memang bukan semata-mata disebabkan oleh keberadaan feses yang terlalu lama. Menurut Retno, risiko kanker juga bisa disebabkan oleh zat-zat karsinogenik yang masuk melalui makanan. Saat ini, ada banyak karsinogen yang disadari atau tidak telah dikandung dalam makanan seperti pengawet, pestisida, penyedap rasa dan pewarna sintetis. Kandungan zat-zat semacam ini dalam jumlah besar membuat potensi kanker yang ada menjadi lebih besar. Bahkan kanker yang bisa ditimbulkan oleh zat-zat tersebut tak hanya pada rektum atau bagian usus lainnya, melainkan seluruh jaringan tubuh.

Oleh: Adib Muttaqin Asfar


Sumber
Solopos.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates