Selasa, 27 Juli 2010
Tidur merupakan kebutuhan primer seperti halnya sandang, pangan, dan papan. Jangan sepelekan masalah gangguan tidur. Kurang tidur terbukti bisa menurunkan daya tahan tubuh bahkan berakibat pada kematian.
Mengutip American Insomnia Association, helpguide.org menyebutkan bahwa tidur yang tidak sempurna alias tidak berkualitas bisa mengakibatkan orang cepat merasa lelah di siang hari. Selain itu, mood bisa berubah-ubah tanpa sebab jelas. Juga mengalami kesulitan fokus pada sebuah pekerjaan.
Sedangkan pada situs howstuffworks.com memperkuat pernyataan itu. Disebutkan, setelah tiga hari tidak tidur, manusia akan mengalami halusinasi dan tidak bisa berpikir. Pada akhirnya akan mengalami disorientasi kenyataan.
Uji coba pada tikus yang dipaksa tidak tidur, akhirnya berujung pada kematian. Itu membuktikan bahwa tanpa tidur, makhluk hidup bisa mati. Membuktikan pula bahwa tidur tidak kalah penting dengan kebutuhan yang dianggap primer seperti sandang, papan, dan pangan.
Tidur yang baik adalah tidur yang nyenyak tanpa gangguan tidur. Spesialis kejiwaan dari Sanatorium Dharmawangsa Ashwin Kandouw mengatakan, gangguan tidur merupakan kondisi yang sangat subjektif. Pada saat seseorang merasa terganggu dengan kondisi itu, baru bisa dikatakan sebagai gangguan. Cirinya antara lain tetap merasa lesu, meski sudah tidur lebih dari delapan jam.
Sulit tidur atau sering disebut insomnia, menurut Ashwin hanyalah satu dari sekian banyak gangguan tidur. Gangguan lain ialah hipersomnia, yakni tidur berlebihan, termasuk di siang hari. Kedua masalah itu termasuk kategori gangguan tidur primer dyssomnia.
Kualitas tidur seseorang tidak ditentukan lamanya waktu. Delapan jam memang disebut-sebut sebagai periode tidur yang paling tepat dan berkualitas. "Tapi itu persepsi, bukan penentu kualitas tidur," kata Ashwin.
Sumber
MediaIndonesia.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
0 komentar:
Posting Komentar