Selasa, 27 Juli 2010
ALERGI, menurut Dr. Andrew Weil, MD, pendiri Arizona Center for Integrative Medicine, tidak harus selalu diatasi dengan obat-obatan dan immunotherapy. Tetapi, bisa juga dengan melakukan 2 perubahan penting dalam diet, menambah makanan yang melawan alergi dan menghindari makanan yang memperburuk kondisi alergi. Selain itu, tentunya dengan menerapkan kontrol terhadap lingkungan. Salah satu makanan yang memicu alergi adalah produk-produk susu. Protein susu atau kasein dinyatakan bisa menyebabkan alergi. Karena itu, ada baiknya beralih ke bahan pengganti atau memilih susu dengan kandungan protein yang tidak memperparah alergi.
Menurut Weil, penderita alergi sebaiknya menghindari produk-produk susu. Preotein susu atau kasein, menurut Weil, bisa meningkatkan produksi mucus pada sebagian besar orang serta mengganggu daya tahan tubuh saat sedang terjadi alergi."Meskipun hasil tes pada kulit tidak menunjukkan tanda-tanda alergi, menghilangkan makanan in dari diet seringkali memperbaiki kondisi alergi seperti asma dan eksem," tutur Weil seperti dikutip situs achooallergy.
Jangan hanya beralih ke produk susu yang rendah lemak. Meskipun rendah lemak, produk tersebut masih mengandung protein susu dengan jumlah yang sama dengan jenis full-fat lainnya. Selain itu, produk-produk pengganti seperti keju nonsusu yang terbuat dari kedelai dan almond juga mungkin masih mengandung kasein. Karena itu, pastikan membaca label dulu sebelum membeli.
Akan tetapi, Anda bisa mengganti susu sapi dengan susu kambing atau biri-biri. Kedua susu ini mengandung komposisi protein yang berbeda. Protein yang terkandung dalam kedua jenis susu ini, terang Weil, tidak menyebabkan masalah sinus, elergi serta masalah sistem kekebalan tubuh lainnya, seperti yang seringkali disebabkan oleh susu sapi.
Di samping itu, Anda juga disarankan membatasi asupan protein."Saya yakin diet yang tinggi protein mengganggu sistem kekebalan tubuh pada beberapa orang, memperburuk alergi serta penyakit autoimun," ujar Weil. Protein-protein, menurut Weil, merupakan komponen yang membuat suatu organisme menjadi unik. Sistem imun membaca protein-protein tersebut untuk memutuskan apakah termasuk material yang asing atau bukan.
Saat sistem imun terlalu aktif, sebagaimana yang terjadi saat alergi, menambah asupan protein hewan dan tumbuhan ke dalam tubuh bukanlah langkah yang baik karena akan membuat sistem imun semakin kebingungan dan memciu deteksi yang salah."Saya telah menemukan, penderita alergi kronis dan masalah imun lainnya mengalami perbaikan dengan menerapkan diet rendah protein."
Sedang untuk mengontrol faktor pemicu dari lingkungan, lanjut Weil, pastikan Anda selalu membersihkan setiap benda dan tempat yang bisa menjadi tempat persinggahan debu. Jangan lupa selalu memindahkan dan membersihkan rak buku, yalusi, serta tempat lainnya. Selain itu, ada baiknya menggunakan HEPA (high-efficiency particulate air) filter. Alat ini bisa mengeluarkan partikel-partikel di udara dengan mendorongnya melalui layar yang mengandung pori-pori mikroskopis. Anda bisa memasangnya di setiap ruangan, atau memindahkannya secara teratur dari satu ruangan ke ruangan lainnya.
Sumber
MediaIndonesia.com
Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html
0 komentar:
Posting Komentar