-->

Selasa, 27 Juli 2010

Soda Picu Osteoporosis

ADA baiknya Anda mulai membatasi minuman bersoda. Pasalnya, kandungan berbagai zat tambahan di dalamnya, termasuk penambah rasa, zat pewarna, zat tambahan asam, agen pembentuk busa, serta zat pengawet di dalamnya tidak baik bagi kesehatan. Minum sekaleng soda saja sehari dinyatakan bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik hingga 48 persen. Sindrom metabolik merupakan serangkaian faktor risiko penyakit jantung dan diabetes.

Berikut beberapa efek negatif lain dari soda:

Picu osteoporosis. Saat minum soda, gigi dan tulang akan melepaskan kalsium ke aliran darah untuk membantu menyeimbangkan asam fosfor yang dikandung soda. Selanjutnya, asam fosfor ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh bersamaan dengan kalsium yang telah dilepaskan tulang dan gigi. Proses ini akan terus berlangsung setiap kali Anda minum soda, sehingga merampas persediaan kalsium tubuh dan memicu osteoporosis.

Selain itu, kandungan gula dan asam dalam minuman ringan sangat mudah merusak lapisan email gigi. Asam fosfor juga dikenal bisa menetralkan asam hidroklorik di lambung. Hal ini sangat merugikan karena tubuh memerlukan asam hidroklorik untuk membantu mencerna makanan dan penyerapan nutrisi.

Tingkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Soda, bahkan soda diet sekali pun, berisiko memicu penyakit jantung dan diabetes. Orang dewasa yang minum satu minuman soda atau lebih sehari berisiko 50% lebih besar mengalami sindrom metabolik (serangkaian faktor risiko, seperti kelebihan lemak di area pinggang, kadar kolesterol baih HDL rendah, tekanan darah tinggi dan gejala lainnya)."Anda berisiko ganda mengalami penyakit jantung dan stroke jika memiliki gejala-gejala sindrom metabolik," terang Dr. Ramachandran Vasan dari Boston University School of Medicine, seperti dikutip situs womenfitness.

Obesitas. Mereka yang minum satu minuman soda atau lebih sehari berisiko 31 persen lebih besar mengalami obesitas. Hubungan antara konsumsi minuman ringan dan berat badan sangat kuat. Menurut perkiraan para ahli, setiap konsumsi soda ekstra meningkatkan risiko obesitas hingga 1.6 kali lipat.

Rusak sel darah putih. Dalam sebuah percobaan ditemukan, gula dari minuman ringan bisa merusak kemampuan sel darah putih dalam mencerna dan membunuh bakteri gonokokal selama 7 jam.

Picu sakit ginjal. Dalam studi yang melibatkan 3000 perempuan ditemukan, mereka yang minum paling tidak 2 soda diet sehari berisiko ganda mengalami penurunan fungsi ginjal.

Timbun kafein. Soda merupakan salah satu sumber utama kafein. Sekaleng soda ukuran 12 ounce mengandung hingga 45 miligram kafein. Tapi dalam soda yang lebih kuat, jumlahnya bisa melebihi 100 miligram (mendekati kandungan kafein di dalam kopi). Minuman berkafein dikaitkan dengan berbagai gangguan termasuk insomnia, hipertensi, detak jantung yang tidak normal, peningkatan kolesterol darah, pengurangan vitamin dan mineral, gumpalan pada payudara, cacat lahir, bahkan dikaitkan juga dengan beberapa jenis kanker.

Ganggu sistem imun. Kandungan pemanis di dalam soda tetap saja gula. Dan Anda tentunya sudah tahu efek negatif gula. Gula merusak gigi, mengganggu sistem imun, dan bisa memicu penyakit degeneratif.

Perburuk PMS (premenstrual syndrome). Dengan memilih soda diet untuk menghindari gula, Anda mengonsumsi aspartame (lebih dikenal dengan NutraSweet), gula pengganti yang saat ini digunakan dalam minuman ringan. Banyak pakar kesehatan meragukan keamanan aspartame, salah satunya adalah penulis buku Natural Health, Natural Medicine, Andrew Weil, M.D."Karena saya telah melihat sejumlah pasien, khususnya perempuan, yang melaporkan menderita sakit kepala akibat substansi ini, saya tidak bisa menyatakan kalau komponen ini bebas racun," tutur Weil. Selain itu, lanjut Weil, perempuan juga telah melaporkan bahwa aspartame memperburuk PMS.(OL-O8)




Sumber
MediaIndonesia.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates