Sabtu, 14 Mei 2011
Dalam urusan bercinta, pria bisa melakukannya kapan saja yang mereka mau. Namun sebenarnya ada satu waktu yang pasti lebih pria sukai. Kapan?
Therapist Seks yang juga penulis Psychology Today Here to Help: Secrets of Sexual Ecstasy, Arlene Goldman menjelaskan rata-rata pria sangat bergairah di pagi hari, karena saat itu level hormon testosteron pria sedang mencapai puncaknya.
Dilansir Wellsphere, kadar testosteron pria mulai meningkat saat tengah malam dan mencapai puncaknya pada sekitar pukul 05.00-08.00. Saat pagi hari, terjadi juga peningkatan denyut jantung pada pria.
Peningkatan hormon testosteron dan denyut jantung itu membuat pria mengalami ereksi. Ereksi itu tentu tidak ingin disia-siakan oleh pria. Mereka ingin melepaskannya dengan bercinta bersama pasangannya.
"Saat hormon testosteronnya mencapai level tertinggi, pria akan menjadi lebih berenergi saat bercinta. Energi itu bisa membuatnya lebih tahan lama," tambah Goldman.
Sementara pria bergairah di pagi hari, wanita justru sebaliknya. Mereka sama sekali tidak merasa seksi saat baru bangun.
Namun karena kini Anda sudah tahu kapan waktu favoritnya untuk bercinta, inilah saatnya mengubah diri. Tidak ada salahnya bangun lebih dulu dari si dia, untuk pergi ke kamar mandi, menggosok gigi dan menyemprotkan parfum.
Saat si dia membuka mata dan mengalami ereksi, Anda sebaiknya sudah berada di sampingnya, dan tentu saja merasa seksi setelah secepat kilat membenahi diri.
"Membuat diri menjadi lebih segar bisa membuat wanita lebih bangun dan memiliki mood untuk bercinta," tutur Goldman.
Setelah merasa segar, Anda pun siap untuk bercinta. Namun situasi pagi hari, membuat Anda tidak terlalu bersemangat bercinta dengan posisi yang menguras energi.
Konselor Seks Trina Read memberi sedikit tips soal posisi yang nyaman dilakukan di pagi hari. "Spooning adalah posisi yang ideal untuk pagi hari," ujar penulis 'Till sex Do us Part' itu.
"Banyak orang tidur dengan posisi seperti itu, sehingga dia bisa dengan mudah menyentuh dada Anda dan memberikan stimulasi klitoris," tambah Read. [mor]
0 komentar:
Posting Komentar