Minggu, 29 Mei 2011
Dua studi baru menunjukkan bahwa terapi hormon yang biasa digunakan oelah perempuan menopause mempercepat penyusutan otak.
Penelitian yang dipublikasikan di issue of the medical journal Neurology ini, menunjukkan, penyusutan yang terjadi lebih besar dari penyusutan jaringan otak pada perempuan berusia 65 tahun atau lebih.
Studi-studi sebelumnya menunjukkan, perempuan usia menopause dan sedang menggunakan obat-obatan dengan bahan dasar progestin mengalami penurunan kemampuan berpikir dan mengingat, serta lebih mudah mengalami demensia dan penurunan fungsi otak.
Para ahli telah lama meyakini bahwa penurunan fungsi ini disebabkan oleh cacat pada jaringan vaskular otak yang disebabkan oleh terapi hormon.
Tetapi penelitian terbaru dengan menggunakan scan MRI pada otak perempuan menunjukkan adanya pengurangan jaringan otak di area yang berkaitan dengan ingatan pada perempuan yang menggunakan hormon-hormon tersebut.
"Penemuan kami menghadirkan satu penjelasan yang masuk akal mengenai peningkatan risiko demensia pada perempuan yang sebelumnya telah melakukan terapi hormon postmenopause," kata Laura Coker, pemimpin salah satu studi.
Studi kedua menemukan bahwa perempuan yang melakukan terapi hormon mempunyai volume otak yang lebih kecil di bagian lobus frontal otak dan hippocampus, dua area yang sangat berperan dalam kemampuan berpikir dan mengingat.
Penelitian ini menunjukkan, terapi hormon pada perempuan postmenopause mempunyai dampak negatif pada struktur otak yang penting dalam mempertahankan fungsi ingatan normal.
Studi melibatkan lebih dari 1400 perempuan yang berusia antara 71-89 tahun, yang sebelumnya telah berpartisipasi dalam studi mengenai terapi hormon selama 4-6 tahun.
Penemuan ini menunjukkan bahwa terapi hormon untuk mengatasi gejala-gejala menopause sebaiknya digunakan hanya saat benar-benar perlu, dengan dosis yang lebih sedikit dan untuk waktu sesingkat mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar