Minggu, 26 September 2010
REMAJA yang menjalani gaya hidup tak sehat, seperti jarang berolahraga, kelebihan berat badan, dan merokok akan kerap mengalami sakit kepala dan migrain, menurut hasil sebuah studi yang telah dipublikasikan pada jurnal American Academy of Neurology.
Guna membuktikannya, sebanyak 5.847 siswa Norwegia berusia 13-18 tahun diwawancari mengenai nyeri pada kepala yang mereka alami disertai pengukuran tinggi dan berat badan. Mereka juga mengisi kuesioner mengenai aktivitas fisik dan rokok. Setelah itu, diketahui bahwa sebanyak 36 persen siswi dan 21 persen siswa mengalami nyeri kepala berulang pada tahun lalu. Adapun sebanyak 16 persen dari keseluruhan siswa mengalami kelebihan berat badan, 19 persennya perokok, dan 31 persennya jarang berolahraga.
Studi ini juga menemukan bahwa remaja yang mejalani tiga faktor gaya hidup tak sehat 3,4 kali lebih berisiko mengalami sakit kepala berulang ketimbang mereka yang tidak. Adapun yang menjalani dua faktor gaya hidup tak sehat berisko 1,8 kali lebih besar.
Sementara itu, siswa yang kelebihan berat badan 40 persen lebih berisiko mengalami sakit kepala, siswa perokok berisiko hingga 50 persen, dan siswa yang jarang berolahraga berisiko 20 persen.
John-Anker Zwart dari Universitas Oslo mengatakan studi ini menunjukkan bahwa perlu adanya pencegahan dan pengaturan terhadap gaya hidup anak gubna mencegah nyeri kepala tersebut menjadi lebih membahayakan seperti olahraga teratur, pola makan sehat, dan berhenti merokok.
"Penelitian gaya hidup tak sehat memang jarang dilakukan terhadap remaja. Maka itu, studi ini bertujuan untuk memahami gaya hidup tak sehat pada remaja guna membuat langkah pencegahan supaya hal itu tak berlanjut ketika mereka beranjak dewasa," kata Andrew Hershey dari Universitas Cincinnati yang menulis penelitian ini. (Pri/OL-06)
Sumber
mediaIndonesia.com
Artikel Yang Berhubungan
Label: kesehatan
0 komentar:
Posting Komentar