Kamis, 12 Mei 2011
ANDA barangkali sudah tidak asing lagi dengan perawatan kecantikan seperti waxing, bleaching, manikur, pedikur, dan tindik. Tapi, sadarkah Anda bahwa berbagai perawatan itu dapat berdampak buruk bagi kesehatan?
Sebelum melangkahkan kaki ke salon, ada baiknya mempertimbangkan sejumlah bahaya tersembunyi dari ritual kecantikan tersebut dan pelajari bagaimana cara aman melakukannya:
Waxing
Melakukan waxing terhadap bulu di wajah dan tubuh bisa merobek potongan-potongan kecil lapisan terluar kulit, sehingga mengekspos tubuh terhadap bakteri. Proses ini juga menimbulkan peradangan, yang dapat memerangkap bakteri di bawah kulit. Infeksi kulit dan rambut yang tumbuh ke dalam juga menjadi beberapa risiko yang harus dipertimbangkan sebelum waxing.
Situs womenshealthmag.com menyarankan untuk memilih fasilitas waxing dengan seksama. Pastikan ahli kecantikan Anda sudah mendapatkan lisensi dan cobalah metode hard wax yang baru. Metode ini lebih lembut daripada wax reguler dan menempel di bulu, bukannya di kulit.
Pastikan pula aplikator yang sama tidak dicelupkan dua kali ke dalam lilin. Tindakan ini dilarang keras karena dapat mentransfer bakteri ke dalam panci.
Bleaching
Bahan-bahan kimia beracun dalam bahan bleaching yang digunakan dapat menyebabkan reaksi seperti lecet dan luka bakar kimia. Pastikan ahli pewarnaan rambut mengetes kulit Anda terlebih dulu untuk mencari tahu setiap sensitivitas kimia atau reaksi abnormal lain yang mungkin muncul.
Situs livestrong.com merekomendasikan untuk menyelesaikan tes tersebut sebelum mengelantang rambut, dan melindungi kulit serta mata dari kontak langsung dengan pengelantang rambut jika Anda melakukan perawatan itu sendiri di rumah.
Sementara itu, situs allure.com mengatakan, jika Anda ingin mengelantang rambut gelap ke pirang, ahli pewarnaan rambut harus melakukan conditioning untuk menjaga rambut tidak rusak. Jangan mewarnai rambut lebih dari sekali dalam dua sampai tiga minggu, dan delapan minggu sekali untuk highlight.
Manikur dan pedikur
Jika tidak ada tindakan pencegahan, bakteri pendeformasi kulit dapat menyebar dari satu patron ke patron berikutnya pada setiap salon kuku. Situs thebeautybrains.com memperingatkan, pusaran air di dalam baskom mungkin terkontaminasi bakteri Mycobacterium fortuitum, yang dapat menyebabkan benjolan merah seperti gigitan nyamuk hingga bisul.
Selain itu, baskom yang dipasang langsung pada kursi lebih mungkin terkontaminasi karena lebih sulit untuk dibersihkan. Alat-alat manikur dan pedikur yang tidak dibersihkan secara benar juga dapat menimbulkan risiko. Jadi, pertimbangkan untuk membawa sendiri peralatan Anda ke salon. Langkah ini merupakan satu-satu cara untuk menghindari diri berkontribusi atau menerima penyakit dari pelanggan lain.
Selain itu, jangan mencukur kaki Anda sebelum perawatan kuku karena membuatnya lebih rentan terhadap serangan bakteri.
Tindik
Menindik tubuh bisa berisiko menyebabkan infeksi kulit yang menyakitkan. Buatlah janji dengan salon tindik profesional dan pastikan alat-alat mereka selalu segar setelah dibersihkan dan dibungkus segel.
Situs familydoctor.com menyarankan untuk memastikan semua alat tindik non-disposable disterilkan dengan autoclave, yakni sebuah mesin yang menggunakan panas untuk membunuh kuman berbahaya dan membantu memastikan semua peralatan bersih sebelum menyentuh tubuh Anda.
Selain itu, hindari menggunakan perhiasan nikel dan kuningan karena dapat menyebabkan reaksi alergi. Sebaiknya, cari perhiasan yang terbuat dari titanium, emas 14 karat, atau baja surgical-grade.
Terakhir, pertimbangkan mengunjungi klinik dokter setempat untuk menindik telinga jika ingin ekstra hati-hati. (MI/RRN)
0 komentar:
Posting Komentar