Selasa, 10 Mei 2011
PENELITI di Penn State College of Medicine telah mengungkapkan bahwa senyawa topikal disebut ISC-4 yang ditemukan pada sayuran seperti brokoli dan kecambah brussels dapat meningkatkan kemampuan tabir surya dalam mencegah terbentuknya melanoma lesi.
"Dengan lebih dari US$1 miliar dolar yang dihabiskan pada tabir surya setiap tahun di Amerika Serikat, produk untuk pencegahan kanker kulit makin berkembang saja," kata Gavin Robertson, Direktur Penn State Hershey Melanoma Center, belum lama ini.
"Penambahan ISC-4 untuk tabir surya, lotion, atau krim bisa memiliki dampak besar untuk mencegah melanoma," ujar Robertson yang juga profesor farmakologi, dermatologi patologi, dan operasi di Penn State College of Medicine.
Para peneliti menargetkan protein Akt3 yang memainkan peran sentral dalam 70 persen kasus melanoma. Dengan mencegah kematian sel ini, berpotensi mencegah tahap awal melanoma.
"Jalur sinyal Akt3 adalah deregulasi di sebagian besar melanoma sehingga jika dihambat bisa memperbaiki apoptosis atau kematian sel dalam lesi melanocytic sehingga mencegah penyakit ini."
Adapun isothiocyantes diidentifikasi sebagai inhibitor dari Akt3. Ini adalah senyawa alami yang ditemukan pada sayuran seperti brokoli dan kecambah yang memiliki sifat antikanker.
Sayangnya, penelitian sebelumnya menunjukkan tanaman itu memiliki potensi kemoterapi rendah pada sel melanoma karena dibutuhkan konsentrasi tinggi untuk menjadi efektif.
Untuk membuat versi yang lebih ampuh, para peneliti Penn State mengembangkan isoselenocyanates (ISC-4) dengan mengganti belerang dengan selenium. Sekarang, peneliti telah menemukan bahwa aplikasi topikal berulang dari ISC-4 dapat mengurangi ekspansi sel tumor di kulit manusia. Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan senyawa tersebut aman.(Pri/X-13)
0 komentar:
Posting Komentar