Rabu, 16 Maret 2011
VIVAnews - Wakil Presiden RI Boediono mengingatkan pejabat pemerintah untuk serius mengendalikan laju inflasi yang berasal dari pangan. Sebab, pangan yang tak terkendali dipastikan bakal memicu gejolak sosial.
"Kalau soal pangan jangan main-main. Soal pangan, beras, harus tersedia," kata Boediono dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah di Jakarta, Rabu, 16 Maret 2011.
Boediono mengatakan sudah banyak negara di dunia yang akhirnya mengalami gejolak sosial akibat inflasi yang tak terkontrol. Gejolak meletup karena pemerintah tidak mampu mengontrol harga dan ketersediaan pangan.
"Inflasi yang lain mungkin masih bisa diatur pemerintah sampai batas tertentu. akan tetapi inflasi dari pangan ini zero tolerance," katanya.
Untuk itu, Boediono meminta instansi terkait memberikan perhatian yang lebih besar terhadap upaya pengamanan stok pangan. Stok pangan, dia menegaskan, harus tidak hanya dikendalikan oleh pemerintah pusat tapi juga melibatkan seluruh pemangku kepentingan di daerah.
"Tahun 2011 ini, saya ingin benar-benar aman dari sisi pangan meskipun di luar terjadi gejolak pangan. Kita harus memiliki kebijakan peredam yang baik. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sangat penting untuk menahan gejolak dari luar," kata Wapres.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan pemerintah mentargetkan peningkatan produksi pangan sebesar lima persen pada tahun ini. Target tersebut diharapkan bisa menciptakan ketahanan dan stabilisasi pangan pokok.
Menteri Pertanian Suswono juga menyatakan instansinya telah melakukan upaya peningkatan produksi pangan. Salah satunya dengan memberikan dana bantuan pengolahan lahan puso sebesar Rp2,6 juta per hektare bagi petani yang mengalami puso atau kerusakan lahan panen di atas 75 persen. Dengan upaya tersebut diharapkan petani tetap dapat menanam kembali kendati di tengah cuaca ekstrem.
"Sekarang sedang disusun petunjuk teknisnya. Yang jelas, drafnya sudah siap, tinggal nanti diterbitkan. Ini yang sekarang lagi dirapatkan lagi," kata Suswono.
Sebagai catatan, pada tahun 2010 inflasi Indonesia tercatat mencapai 6,96 persen. Kontribusi terbesar terhadap inflasi sepanjang 2010 adalah dari beras, sebesar 1,29 persen. (kd)
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar