INILAH.COM, Brussels - Para pemimpin dari 17 negara anggota Uni Eropa sepakat untuk mengkoordinasikan kebijakan ekonomi sehingga dapat meningkatkan daya saing dan menjaga defisit anggaran.

Kesepatan ini diambil sebagai akhir pertemuan mereka kemarin. Kesepakatan ini disebut sebagai pakta untuk Eropa yang juga disebut pakda untuk daya saing. Dengan kesepakatan ini menjadi penting bagi Jerman untuk memberi bantuan lanjutan terhadap anggota Uni Eropa yang mengalami krisis.

Para pemimpin Uni Eropa melakukan KTT Uni Eropa sejak 24-25 Maret mendatang. Saat mereka merumuskan komitmen standar daya saing ekonomi untuk meningkatkan lapangan kerja dan mendorong kesinambungan anggaran dalam jangka panjang. "Selain itu negara anggota akan berkomitmen untuk sering berkoordinasi dalam melakukan reformasi ekonomi," demikian rilis dalam pertemuan tersebut seperti dikutip dari finance.yahoo.com.

Meski tidak ada sanksi dalam kesepakatan itu para pemimpin Eropa akan membuat komitmen konkrit satu sama lain. Sebab ancaman kesepakatan itu selain dari sesama anggota juga dari reaksi negatif dari pasar keuangan. Konsekuensi perjanjian itu, pemerintah harus memperhatikan biaya tenaga kerja, menyelaraskan usia pensiun dengan harapan hidup dan menggabungkan utang Uni Eropa dan aturan defisit ke dalam hukum nasional.

Namun Serikat Pekerja sudah merencanakan menentang kesepakatan ini. Mereka takut tujuan perusahaan akan mengganggu proses realisasi perjanjian ini. Kasus terbaru adalah adanya kesepakatan Jerman dengan Perancis Bulan Februari lalu yang memanaskan beberapa anggota Uni Eropa. Jerman dinilai mengembangkan sistem sosial dan ekonomi sendiri.