Kamis, 17 Maret 2011
BBCIndonesia.com - detikNews - Pihak keamanan Bahrain melakukan operasi terhadap pengunjuk rasa antipemerintah di lapangan Mutiara di pusat ibukota Manama.
Paling tidak tiga warga sipil dilaporkan tewas setelah polisi menembaki pengunjuk rasa yang sebagian besar adalah warga Syiah.
Para pejabat mengatakan tiga orang polisi juga terbunuh.
Militer menguasai rumah sakit tempat para korban terluka dirawat. Pemerintah menerapkan larangan keluar rumah dan melarang unjuk rasa.
Penguasa negara tersebut dari kelompok Sunni hari Selasa meminta bantuan pasukan Arab Saudi untuk menjaga ketertiban.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan negara-negara Teluk berada di "jalur yang salah" karena mengirimkan pasukan ke Bahrain.
"Apa yang terjadi di Bahrain mencemaskan. Kami memandang langkah pengamanan tidak dapat menjawab keinginan dan permintaan para pengunjuk rasa," kata Clinton dalam sebuah wawancara dengan televisi CBS.
Menteri kesehatan Bahrain yang beragama Islam Syiah mengundurkan diri sebagai tanda protes penggunaan kekerasan.
Wartawan BBC di Manama Caroline Hawley melaporkan para hakim Syiah juga mengundurkan diri.
Bahrain yang berpenduduk 800.000 orang dan merupakan markas Armada Kelima Angkatan Laut Amerika Serikat adalah negara Teluk pertama yang mengalami kerusuhan di dunia Arab.
Demonstrasi telah dimulai sejak bulan lalu.
(bbc/bbc)
Artikel Yang Berhubungan
Label: Berita
0 komentar:
Posting Komentar