Minggu, 08 Agustus 2010
PARA ilmuwan telah melakukan terobosan baru dalam penelitian terhadap risiko terjangkit kanker testis di kalangan pria muda. Mereka menduga terpaparnya usus oleh bahan kimia dapat menjelaskan peningkatan jumlah penderita kanker selama 35 tahun belakangan.
Tim dari Edinburgh itu mengatakan bahwa penelitian terhadap hal itu kini memungkinkan untuk dilakukan karena mereka telah membuat uji coba perkembangan sel ini dengan memasukkan jaringan manusia ke tubuh tikus.
Kanker testis kerap menjangkiti pria muda, tapi dalam beberapa tahun belakangan, diketahui bahwa perubahan abnormal yang mengarah pada kanker testis terjadi pada beberapa bulan perkembangan janin. Namun, karena perubahan ini terjadi di masa awal kehamilan, bila tak ada sarana untuk mempelajari testis janin, dokter tidak tahu bagaimana dan mengapa perubahan ini terjadi.
Mereka pun memastikan hal itu disebabkan faktor lingkungan sehubungan jumlah penderita kanker ini yang terus meningkat. Menurut Professor Richard Sharpe dari Dewan Penelitian Medis Medical Unit Ilmu Reproduksi Manusia, salah satu teorinya disebabkan perempuan hamil kerap terpapar bahan-bahan kimia seperti ftalat yang kerap digunakan pada berbagai produk rumah tangga seperti furnitur plastik.
Akan tetapi, karena kanker hanya berkembang pada 20-40 tahun setelah pasen lahir, sulit bagi para dokter untuk menemukan penyebabnya dalam perkembangan janin, terutama membuktikan apakah para pemerempuan hamil telah terpapar ftalat atau bahan kimia lain atau tidak.
Ftalat yang biasanya digunakan untuk membuat bahan plastik menjadi lebih fleksibel biasanya dapat ditemukan pada beberapa alat rumah tangga seperti karpet, jok mobil, kosmetik, atau obat-obatan tertentu. (Pri/X-12)
Sumber
MediaIndonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar