Minggu, 08 Agustus 2010
INTERNET mempengaruhi tingkat konsentrasi. Sebuah studi baru menemukan, anak muda kehilangan kemampuan untuk fokus akibat internet.
Menurut peneliti dari University College London, revolusi digital kemungkinan 'membentuk kembali' otak anak-anak dan remaja. Mereka semakin bisa melakukan banyak tugas sekaligus (multi-task), tapi kesulitan fokus untuk jangka waktu yang lama.
Temuan makin membuktikan bahwa peningkatan penggunaan internet dan perbanyakan gadget elektronik tidak hanya mengubah perilaku tetapi juga mengubah cara berpikir orang-orang.
Dalam studi ini, peneliti Prof David Nicholas mempelajari kemampuan 100 partisipan dalam menjawab serangkaian pertanyaan dengan berselancar di internet.
Temuan awal menunjukkan bahwa partisipan berusia 12 hingga 18 lebih cepat mencari informasi dan memberi jawaban dibandingkan partisipan yang lebih tua.
Rata-rata mereka telah menjawab hanya dengan membaca setengah halaman website. Selain itu, waktu yang mereka habiskan untuk membaca halaman website 1/6 kali lebih sedikit dibandingkan partisipan yang lebih tua.
Remaja yang telah lama menggunakan internet juga melakukan multitasking dengan cara yang lebih baik. Mereka bisa melakukan beberapa tugas mental pada saat yang bersamaan.
Partisipan paling muda, yang lahir pada 1993, juga cenderung lebih suka meminta jawaban kepada temannya dibandingkan menggunakan sumber informasi lain yang lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Sulit fokus
Dalam studi sebelumnya, Prof Nicholas telah menemukan bahwa orang yang lebih muda menggunakan internet dengan cara berbeda dari orang yang lebih tua. Orang muda cenderung berpindah-pindah dari satu situ ke situs yang lain dan jarang kembali ke situs yang sama dua kali.
"Sangat mengejutkan melihat orang melewati halaman atau lanskap yang sesungguhnya," terang Nicholas, seperti dikutip situs dailymail.com.
"Mereka pindah dari situs ke situs, melihat satu atau dua halaman, pindah ke situs lain, melihat satu atau dua halaman dan pindah lagi. Tidak ada yang tinggal lama di satu situs."
Beberapa psikolog menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa internet mengubah otak. Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa orang muda memang selalu sulit konsentrasi.
Tapi, beberapa psikolog lain mengklaim bahwa internet mendorong pengguna untuk berpindah-pindah dari situs ke situs. Berbeda dengan buku, internet tidak mendorong pengguna untuk fokus.
Sebagian besar pengguna internet tidak bisa menerapkan disiplin, seperti menulis dan membaca untuk jangka waktu lama. Hal ini, terang Nichols, karena pikiran mereka telah dibentuk kembali untuk bekerja dengan cara yang berbeda.
"Kelihatan sangat jelas, apakah itu baik atau buruk, generasi muda telah dibentuk ulang oleh website," terang presenter dan psikolog Dr Aleks Krotoski.
Generasi muda, terang Nichols, cenderung kehilangan kemampuan untuk membaca dan mempelajari buku.
"Hari pertama masuk universitas, siswa sering bertanya dengan cemas mengenai apa yang perlu mereka baca," terang Dr David Runciman dari Cambridge University. Saat diberitahu mereka harus membaca buku, terang Runciman, mereka semua mengeluh. (IK/OL-08)
Sumber
MediaIndonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar