Minggu, 08 Agustus 2010
Sebuah studi menemukan, berdiang di bawah sinar matahari lebih efektif dalam mencegah flu dibandingkan dengan penggunaan tablet vitamin C. Studi ini menambah bukti bahwa selama ini vitamin C telah menutupi manfaat vitamin D sebagai pencegah flu yang sebenarnya.
Studi tersebut, studi terbesar yang mengaitkan vitamin D dengan masalah infeksi saluran pernapasan biasa, menunjukkan bahwa orang-orang dengan kadar vitamin D terendah lebih sering mengalami kasus flu atau demam daripada mereka yang memiliki vitamin D dengan kadar yang lebih tinggi. Vitamin D diproduksi oleh tubuh sebagai respon terhadap sinar matahari dan juga bisa ditemukan pada makanan seperti susu.
Menurut para peneliti, walaupun vitamin C telah digunakan untuk mencegah flu biasa serta masalah infeksi pernapasan lainnya selama beberapa dekade, hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung keefektifannya. Akan tetapi, beberapa studi baru-baru ini telah menunjukkan kalau vitamin D, yang lebih dikenal karena manfaatnya dalam menguatkan tulang, juga berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
"Penemuan studi kami mendukung peranan vitamin D dalam mencegah infeksi pernapasan biasa, seperti flu," kata Peneliti Adit Ginde, MD, MPH, dari University of Colorado, Denver, Division of Emergency Medicine, dalam news release-nya."Penderita penyakit paru-paru seperti asma dan empisema, mungkin saja disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan karena kekurangan vitamin D."
Vitamin D vs. Flu
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Archives of Internal Medicine, para peneliti menganalisa informasi mengenai kadar vitamin D dan infeksi pernapasan dari hampir 19.000 orang dewasa dan remaja yang berpartisipasi dalam the Third National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES III) mulai Oktober 1988 sampai Oktober 1994.
Hasil menunjukkan, mereka yang memiliki kadar vitamin D terendah (kurang dari 10 nanogram per mililiter darah) mempunyai kemungkinan 36% lebih besar mengalami infeksi saluran pernapasan atas daripada mereka yang memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi (30 ng/mL atau lebih).
Sumber
MediaIndonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar