-->

Kamis, 12 Agustus 2010

Kenali Gejala Migrain

Lebih dari 10% pria di Inggris diperkirakan menderita migraine. Migraine merupakan sakit kepala hebat yang biasanya menimpa sebelah sisi kepala dan seringkali diikuti dengan gejala-gejala lainnya seperti mual dan muntah. Diperkirakan sakit kepala sebelah ini berhubungan dengan menurunnya tingkat darah di serotinin kimia otak.

Ada dua jenis migraine yakni migrain klasik dan umum. Pada migraine klasik, sakit kepala didahului oleh fase permulaan seperti melihat kilatan cahaya, hilangnya penglihatan sementara, masalah berbicara atau mati rasa pada sebelah wajah atau lengan mungkin terjadi. Pada jenis migraine umum, bukan aura yang mengawali sakit kepala.

Baik migrain khusus meupun migrain umum, menyerang 4 sampai 72 jam dan biasanya dirasakan pada satu sisi kepala. Hingga saat ini penderita biasanya perlu beristirahat dalam ruangan yang sunyi dan gelap karena denyutan sakit kepala seringkali menjadi lebih buruk karena gerakan, suara dan cahaya.

Penyebab migraine masih belum jelas, tapi perubahan ukuran pembuluh darah dan tingkat bahan neurotransmitter (pembawa pesan kimiawi) di otak diduga memberi pengaruh. Secara khusus, menurunnya tingkat kimia serotinin di otak dipercaya juga memberikan pengaruh terhadap pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan denyutan yang membuat sakit kepala.

Banyak faktor yang dapat memicu migraine, termasuk kecapaian, stres, dehidrasi, tidak atau telat makan, dan beberapa makanan dan minuman, seperti keju, coklat, kopi, teh dan alkohol.

Migraine tidak bisa disembuhkan tapi bisa dijaga agar tetap terkendali. Dengan mengonsumsi susu dan produk-produk yang mengandung susu dapat menghindari munculnya migrain.

Beberapa pria menemukan bahwa meminum obat-obatan segera ketika serangan terjadi dapat mengurangi rasa sakit dan lamanya serangan.

Tidak semua orang yang terkena migraine perlu pergi ke dokter, tetapi jika obat sakit kepala tidak membantu, serangan datang lebih sering atau terjadi perubahan terhadap gejala-gejala migraine yang biasa, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter.

Pengobatan juga termasuk obat sakit kepala, memungkinkan dikombinasikan dengan obat penghilang rasa sakit, atau obat untuk mengembalikan tingkat serotinin ke normal. Beberapa orang mencari bantuan ke akupuntur, osteopathy, yoga atau relaksasi.



Sumber
MediaIndonesia.com


Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates