DAGING olahan yang dihasilkan dari sapi hasil kloning ternyata telah memasuki pasaran sejak tahun lalu dan telah dikonsumsi masyarakat, kata Badan Standardisasi Makanan (FSA).

Meski begitu, kepala eksekutif FSA Tim Smith menekankan bahwa mengonsumsi daging atau susu dari sapi hasil kloning tak memiliki efek samping apa pun bagi kesehatan.

Di sisi lain, para peneliti mengakui mereka tak tahu persis berapa banyak embrio dari sapi kloning yang diimpor ke Inggris. Kini ada dua lembu jantan yang lahir di Inggris hasil dari pengembangan embrio tersebut. Satunya kini telah disembelih dan satunya lagi akan dikonsumsi.

Kabar ini menyeruak setelah FSA mengadakan penelitian apakah ada daging hasil kloning yang telah dipasarkan. Di bawah peraturan Eropa, segala bahan pangan, termasuk susu yang diproduksi oleh hewan kloningan harus melalui evaluasi keamanan dan mendapatkan izin sebelum dipasarkan. Namun, FSA mengklain kedua prosedur itu belum diberlakukan pada daging hasil kloning.

Penyelidikan pun dilakukan setelah ada petani Inggris yang menyatakan telah menggunakan susu tak berlabel dari sapi hasil kloning. FSA mengatakan telah melacak hal tersebut dan menemukan bahwa penghasil susu tersebut adalah sapi bernama Dundee Paradise. Susu yang dihasilkan Paradise telah memasuki ke pasaran dan dikonsumsi warga.

Sementara itu, Smith menyatakan, "Memang telah ada penyelidikan yang kini tengah berjalan. Namun, sayangnya kami tak mengetahui secara persis berapa banyak embrio yang telah dikirimkan ke negara itu."

Ia menambahkan bahwa situasi semacam ini sungguh tak terelakkan. "Namun, bagusnya hal ini menunjukkan adanya kejujuran dari masyarakat."

Menurutnya, pihaknya tak mungkin selalu mengawasi setiap binatang dan mengawasi fase siklus kehidupannya.(Pri/X-12)


Sumber
MediaIndonesia.com