KOMBINASI program diet antara olahraga, pengaturan pola makan, dan penggunaan obat antiadiksi memperlihatkan adanya perubahan dramastis bagi yang menjalaninya.

Sebuah uji coba yang melibatkan sekelompok menunjukkan adanya penurunan berat badan hingga 60 persen dalam setahun. Pemimpin studi itu mengemukakan kemajuan melalui kombinasi itu sangatlah bermakna secara klinis hingga dapat mengurangi risiko kematian.

Namun, di sisi lain, kombinasi diet tersebut diikuti dengan menurunnya tekanan darah dan kadar kolesterol. Peneliti AS merekrut sebanyak 1.742 pasien berusia antara 18-65 dalam uji coba yang berlangsung selama 56 minggu, tapi hanya separuhnya yang bertahan hingga akhir. Secara acak, pasien diberi resep kombinasi obat naltrexone dan bupropion atau pil plasebo tiruan.

Naltrexone umumnya digunakan untuk merawat pecandu alkohol dan heroin, sedangkan bupropion dikenal luas digunakan dalam obat antirokok Zyban. Keduanya bekerja dengan memengaruhi dengan mengurangi selera makan. Pada saat yang sama, pasien juga diberikan konsulasi mengenai perubahan gaya hidup termasuk mengurangi asupan kalori dan menambah kuantitas olahraga.

Pada awal uji coba, rata-rata berat badan pasien yakni 100 kilogram. Patients had an average weight of around 100 kilograms (15.7 stone) at the start of the study. Adapun indeks massa tubuhnya sebesar 36 yang termasuk golongan obesitas.

Penemuan yang dimuat di jurnal The Lancet ini menunjukkan bahwa pasien mengalami penurunan berat badan antara 5 dan 6 persen bergantung pada dosis naltrexone yang dikonsumsi, sedangkan yang diberikan plasebo turun hingga 1,3 persen. Mereka yang diberikan naltrexone dalam dosis tinggi bahkan kehilangan 10 persen berat badannya. Profesor Frank Greenway, pemimpin studi ini, mengemukakan selain kehilangan 5-10 persen berat badan, keuntungan lainnya dari metode ini yakni memperkecil risiko kematian. (Pri)


Sumber
mediaIndonesia.com